Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hubungan Ekonomi Indonesia-Kanada Sangat Potensial

Hubungan Ekonomi Indonesia-Kanada Sangat Potensial Kredit Foto: Reuters/Chris Wattie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menilai hubungan ekonomi Indonesia dan Kanada sangat potensial yang disampaikannya dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Canada-Indonesia: Expanding on the Comprehensive Economic Partnership di Jakarta, Selasa (3/12/2024). 

Dalam diskusi hasil kolaborasi antara Indonesian Business Council (IBC) dan Business Council of Canada (BCC) ini, Wamendag Roro optimis terhadap potensi besar kerja sama ekonomi Indonesia dan Kanada.

Baca Juga: Ajak Gunakan AI Secara Bijak, Menkomdigi Ingatkan Pesan Presiden Prabowo

“Indonesia sedang memperluas akses pasar dan meningkatkan produktivitas, sementara perusahaan-perusahaan Kanada dikenal dengan standar tinggi dan pengalaman global mereka. Kekuatan ini selaras dengan prioritas pembangunan Indonesia, menjadikan hubungan ekonomi kedua negara sangat potensial,” ujar Wamendag Roro, dikutip dari siaran pers Kemendag, Kamis (5/12).

Salah satu terobosan penting dalam Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) adalah kerja sama di bidang mineral kritis. 

Nota Kesepahaman (MoU) tentang Mineral Kritis yang ditandatangani Senin lalu (2/12) menandai komitmen kedua negara untuk bekerja sama dalam mendukung pengelolaan sumber daya mineral kritis secara berkelanjutan, mengadopsi teknologi bersih, serta mendorong investasi ramah lingkungan. 

Kedua negara juga bersepakat memenuhi standar Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG), termasuk protokol penutupan tambang dan pengurangan emisi gas rumah kaca.

Bagi Kanada, peluang ini menjadi langkah strategis untuk berinvestasi pada sektor energi bersih di Indonesia. Sebagai pemimpin global dalam teknologi hijau, Kanada membawa keahlian dalam pengelolaan sumber daya berkelanjutan, yang sejalan dengan kebutuhan Indonesia untuk penerapan transisi energi bersih dan penggunaan kendaraan listrik.

Lebih lanjut, dalam hal produksi nikel sebagai bahan utama untuk baterai, Indonesia memiliki posisi yang baik untuk mengekspor baterai dan solusi energi terbarukan ke Kanada. Hal ini selaras dengan permintaan Kanada yang terus meningkat untuk teknologi energi bersih dan kendaraan listrik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: