Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto melalui program penggarapan lahan seluas 2,3 juta hektare sawah.
Dia mengakui bahwa lahan yang akan digarap tersebut sudah dipetakan menjadi tiga bentuk berupa cetak sawah baru, optimalisasi lahan rawa alias Oplah, dan normalisasi irigasi tersier, primer, dan sekunder di daerah eksisting.
Baca Juga: Jamin Saling Menguntungkan, Tanggapan Kementan Soal Permentan 13/2024
"Target kita Oplah 851 ribu hektare, cetak sawah 500 ribu hektare, kemudian eksisting di Pulau Jawa terbagi irigasi tersier, sekunder, primer itu satu juta hektare, total 2,3 juta hektare," kata Amran dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Sementara itu, dia mengungkapkan ada satu juta hektare normalisasi irigasi tersier, primer, dan sekunder di daerah eksisting yang didominasi di Pulau Jawa.
"Normalisasi irigasi yang dulu tanam tiga kali (selama musim tanam), tapi karena salurannya tersumbat, kita perbaiki normalisasi sehingga bisa tanam kembali seperti sediakala, yaitu tiga kali. (Ini target) di 2025, persiapan sekarang, kita curi start," ujarnya.
Kementan, imbuhnya, juga telah melakukan cetak sawah baru di wilayah timur Indonesia seperti Kabupetan Merauke, Provinsi Papua Selatan. Sementara itu, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memperkuat infrastruktur irigasi pada lahan intensifikasi dan ekstensifikasi demi mewujudkan swasembada pangan.
Adanya sinergi lintas sektor tersebut diklaim Amran bisa menaikkan produksi beras dalam negeri secara signifikan.
Baca Juga: Bappebti Ungkap 5 Prioritas Dukung Swasembada Pangan, dari Bursa CPO hingga Tata Kelola SDM
"Yang penting produksi pasti bertambah, itu sudah pasti," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement