Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Smartick Indonesia Perkenalkan Belajar Matematika untuk Bangun Fondasi Kemampuan Numerasi dan Literasi Sejak Usia 4 Tahun

Smartick Indonesia Perkenalkan Belajar Matematika untuk  Bangun Fondasi Kemampuan Numerasi dan Literasi Sejak Usia 4 Tahun Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Smartick Indonesia  memperkenalkan Cara Belajar Matematika 15 Menit Setiap Hari dalam acara soft launch Matematika untuk Semua di Jakarta.  Teknologi Smartick yang dirancang di Spanyol dan telah dipergunakan di lebih dari 190 negara ini mengajak seluruh anak Indonesia untuk membangun fondasi matematika sejak dini melalui kebiasaan latihan 15 menit setiap hari.

Smartick Indonesia digawangi oleh Galih Sulistyaningra sebagaiCEO dan Co-Founder Smartick Indonesia dan Barry Calvin sebagai COO dan Co-Founder Smartick Indonesia . Latar belakang Galih dan Barry di bidang pendidikan yang menjadi pendorong keduanya untuk menciptakan dampak yang luas melalui Smartick Indonesia. Sebelumnya Galih adalah tenaga pendidik yang gelar Master di University College London dengan pengalaman STEAM Education. Barry adalah seorang akademis dengan latar belakang yang kuat di bidang matematika dari Universitas Indonesia dan Imperial College London.

Teori dan cara belajar Smartick ini juga telah disarankan oleh profesor dari Massachusetts Institute of Technology, Oakland University, dan Johns Hopkins University.

Cara belajar matematika 15 menit setiap harinya ini dilandasi untuk membangun hubungan keterikatan anak dan matematika dengan cara yang menyenangkan, kontekstual, dan disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan anak masing - masing.

Di platform Smartick, anak-anak akan terlebih dahulu mendapatkan asesmen yang akan menyesuaikan materi dan pola pembelajaran mereka. Platform Smartick dapat dipergunakan sejak anak usia 4 - 14 tahun dengan metode subscription (berlangganan per bulan).

“Matematika adalah fondasi yang penting untuk membangun keterampilan berpikir dan karakter anak dalam menyelesaikan tantangan dan membuat keputusan. Untuk itu, matematika harus dibuat menyenangkan, diajarkan bukan dengan cara yang seragam namun disesuaikan dengan kondisi masing - masing anak, dan yang tak kalah penting juga menjelaskan implementasi matematika itu dalam kehidupan keseharian mereka. Inilah yang akan ditemukan oleh para orang tua dan anak di dalam platform Smartick Indonesia,” kata Galih Sulistyaningra, CEO dan Co-Founder Smartick Indonesia.

Senada dengan hal ini, Barry Calvin, COO dan Co-Founder Smartick Indonesia juga mengatakan, walaupun Teknologi Smartick dirancang di Spanyol bukan berarti ini tidak akan relevan untuk masyarakat Indonesia. “Kami telah mengadaptasi teknologi ini dengan pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan orang tua dan anak Indonesia, dan yang terpenting adalah adanya metode asesmen yang inovatif yang akan membentuk pola pembelajaran dan materi belajar yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak. Setiap anak pasti membutuhkan pendekatan belajar matematika yang berbeda, tidak bisa diseragamkan. Ini penting bagi kami karena kami memiliki tujuan membangun masa depan generasi muda yang kritis dengan tingkat literasi dan numerasi yang tinggi.”

Dengan hadirnya Smartick Indonesia di tengah - tengah masyarakat, Galih dan Barry ingin mengajak seluruh anak Indonesia melihat matematika sebagai subyek yang menyenangkan dan relevan. “Literasi dan Numerasi adalah subyek ilmu yang luas, matematika tidak bisa langsung diperkenalkan langsung melalui rumus dan hitungan namun terlebih dahulu adalah konteksnya. Di Smartick Indonesia, pada usia dini anak akan diajak mengenal literasi dan numerasi menggunakan pengelompokkan bentuk, warna, dan benda. Hal ini penting dan sejalan dengan tahapan perkembangan anak.” tutup Galih.

Smartick Indonesia akan dapat dinikmati dan digunakan oleh seluruh orang tua dan anak di Indonesia mulai bulan Februari 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait