Di sisi lain, kontribusi sektor perdagangan menjadi penyumbang PDB ketiga terbesar senilai 13,09 persen setelah industri pengolahan dengan 19,02 persen dan pertanian sebesar 13,71 persen. Sementara itu, komponen pengeluaran PDB terbesar adalah konsumsi rumah tangga dengan 53,08 persen. Adapun ekspor memberikan kontribusi sebesar 22,53 persen dan impor senilai 20,76 persen.
Selanjutnya, kinerja perdagangan Indonesia berhasil mencatatkan surplus selama 54 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Adapun nilai surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai USD 24,43 miliar pada Januari--Oktober 2024. Sementara itu, nilai ekspor Indonesia pada periode Januari—Oktober 2024 sebesar USD 217,24 miliar. Angka tersebut naik 1,33 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Berdasarkan data beberapa indeks daya saing global, capaian Indonesia di tingkat dunia terus meningkat. Indonesia berada pada peringkat 18 dalam Indeks Perdagangan Berkelanjutan (Sustainable Trade Index/STI) dan posisi 27 dalam Peringkat Daya Saing Dunia (World Competitiveness Ranking/WCR). Selain itu, Indonesia menduduki posisi 45 dalam Peringkat Daya Saing Digital Dunia (World Digital Competitiveness Ranking/WDCR) dan peringkat 54 dalam Indeks Inovasi Global (Global Innovation Index/GII).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement