Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Ekonomi Mustahil Meningkat Tanpa Hilirisasi

Pertumbuhan Ekonomi Mustahil Meningkat Tanpa Hilirisasi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan program hilirisasi berperan penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sebesar 8 persen seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Bahlil menyampaikannya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2024 dengan tema "Akselerasi Hilirisasi dan Investasi Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas" pada Rabu (11/12/2024).

Baca Juga: UMP Jakarta Resmi Naik 6,5%, Kini Pemprov DKI Targetkan Kenaikan UMSP

"Tidak akan mungkin pertumbuhan ekonomi kita meningkat kalau tanpa ada trigger-nya, dan trigger-nya itu adalah investasi. Investasinya di apa? Di hilirisasi," kata Bahlil di Jakarta, dikuutip dari siaran pers Kementerian ESDM, Kamis (12/12).

Tantangan sektor energi di Indonesia, sambung Bahlil, terutama terkait dengan lifting minyak nasional yang saat ini berada di angka 600 ribu barel per hari. Jumlah tersebut masih jauh di bawah kebutuhan nasional yang mencapai 1,6 juta barel per hari.

"Kita mengimpor 1 juta barel per hari. Situasi ini mengganggu neraca perdagangan, devisa, dan neraca pembayaran kita," jelasnya. Untuk mengatasi persoalan ini, Bahlil menyebutkan bahwa hilirisasi dapat menjadi solusi strategis guna mencapai kedaulatan energi nasional.

Di sektor mineral dan batubara, Bahlil menyoroti pentingnya peningkatan koordinasi antara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap peta jalan hilirisasi 28 komoditas yang telah disusun oleh Kementerian Investasi sebagai upaya strategis untuk mendukung pertumbuhan sektor tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: