Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Saham Eropa Loyo, Kebijakan Bank Sentral Jadi Sorotan!

Pasar Saham Eropa Loyo, Kebijakan Bank Sentral Jadi Sorotan! Kredit Foto: Flickr/European Parliament
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar Saham Eropa melemah pada penutupan perdagangan di Jumat (13/12). Hal ini tidak terlepas dari data ekonomi terbaru dari sejumlah negara dalam kawasan serta sentimen buruk perekonomian global.

Dilansir Senin (16/12), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergabung dalam Bursa Eropa. Indeks utama kompak mengalami penurunan meski cenderung stagnan:

  • Stoxx 600: Turun 0,62% ke level 516,45
  • FTSE 100 (Inggris): Turun 0,14% ke 8.300,33
  • DAX (Jerman): Melemah 0,1% ke 20.405,92
  • CAC 40 (Prancis): Turun 0,15% ke 7.409,57

Produk Domestik Bruto (PDB) Bulanan Inggris turun 0,1%. Hal ini tak sesuai dengan ekspektasi pasar yang memproyeksikan kenaikan 0,1%. Penurunan ini disebabkan oleh lemahnya output produksi yang mana menjadi tanda adanya perlambatan ekonomi di Inggris.

European Central Bank (ECB) juga baru-baru ini menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Sementara Swiss National Bank lebih agresif dengan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin. Kedua hal ini menjadi faktor tersendiri dalam pelemahan bursa.

Di sisi lain, sentimen pasar global tengah diguncang ketidakpastian menyusul adanya kekecewaan investor terhadap kebijakan stimuluas yang dikeluarkan oleh Pemerintah China. Kebijakan tersebut dinilai kurang tajam untuk mendongkrak ekonomi domestik.

Adapun Federal Reserve (The Fed) turut menambah ketidakpastian menyusul adanya mixed signal terkait dengan arah pemangkasan suku bunga.

Sebelumnya pasar optimis suku bunga akan dipangkas sebesar 25 basis poin namun data inflasi inti menunjukkan adanya tanda-tanda bahwa bank sentral akan menahan suku bunga.

Baca Juga: Dukung Kebijakan Bank Sentral, BNI Borong Penghargaan dari BI

Sejumlah sentimen negatif ini menyoroti perlunya katalis baru untuk mengembalikan kepercayaan pasar, sementara investor tetap waspada menjelang keputusan penting dari bank sentral utama dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: