Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PHCA: Industri Kelapa Sawit Butuh Milenial dan Gen Z

PHCA: Industri Kelapa Sawit Butuh Milenial dan Gen Z Kredit Foto: Antara/Yudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Harian Plantatuon Human Capital Association (PHCA), Sulung Raspati, menjelaskan peran penting generasi muda dalam menghadapi tantangan global di industri kelapa sawit. Mengingat, kelapa sawit saat ini tergolong komoditas strategis yang menyumbang kontribusi besar dalam devisa negara. Tercatat, kelapa sawit pada tahun 2023 lalu menghasilkan devisa sehingga Rp600 triliun.

Kendati dengan sumbangsih nya yang besar terhadap devisa negara, namun Sulung menjelaskan bahwa ada tantangan global yang perlu dibenahi dan dicari solusinya. Misalnya persaingan pasar, maupun perubahan iklim. Tantangan-tantangan tersebut, kata Sulung, jelas membutuhkan perhatian yang serius.

Baca Juga: CWE Dorong Pemerintah Dongkrak Keberlanjutan Pelaku Industri Sawit

Dalam hal ini, Sulung menjelaskan bahwa dibutuhkan peran generasi milenial dan generasi Z sebagai agen perubahan di tengah tantangan yang dihadapi oleh industri sawit ini.

“Generasi muda dengan akses informasi yang luas dan kemampuan adaptasi tinggi memiliki potensi luar biasa untuk membawa industri sawit ke arah yang lebih berkelanjutan dengan pendidikan dan pemahaman yang baik. Mereka bisa mendukung praktik berkelanjutan serta melindungi lingkungan,” tutur Sulung dalam webinar “Kelapa Sawit dalam Pandangan Gen Milenial dan Gen Z: Menyikapi Isu Keberlanjutan dan Peluang Karir”, dikutip Senin (16/12/2024).

Dirinya pun menyinggung peran teknologi dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan yang menjadi agenda utama dalam industri kelapa sawit berkelanjutan. Sulung menyebut bahwa para pemangku kepentingan (stakeholder) di bidang sawit bisa berkolaborasi sehingga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Pihaknya pun mengajak kepada para stakeholder, terutama generasi muda, untuk lebih aktif berkontribusi dalam industri sawit yang berkelanjutan. Dengan tantangan yang semakin kompleks, imbuhnya, maka hal tersebut bisa menjadi momentum untuk memperkuat pemahaman tentang pentingnya peran generasi muda dalam industri kelapa sawit.

Diperlukan juga kombinasi inovasi teknologi, pendidikan, dan semangat keberlanjutan menajdi kunci untuk menjaga posisi Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia.

Baca Juga: DMSI Beberkan Tujuh Strategi Menyelamatkan Industri Sawit dari Lonjakan Harga Global

“Melalui kolaborasi ini, kita tidak hanya menciptakan manfaat ekonomi, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan untuk generasi mendatang,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: