Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peluncuran Tertunda, Ternyata ini yang Jadi Keresahan Prabowo akan BPI Danantara

Peluncuran Tertunda, Ternyata ini yang Jadi Keresahan Prabowo akan BPI Danantara Kredit Foto: Annisa Nurfitri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang semula dijadwalkan pada 8 November 2024 hingga kini belum terwujud. Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengungkapkan bahwa penundaan ini terjadi di tengah upaya pemerintah untuk menyelesaikan regulasi yang menjadi dasar hukum operasional badan tersebut.

Dalam penjelasan yang lebih mendalam, Djiwandono menyebutkan bahwa meskipun persiapan untuk BPI Danantara sudah cukup matang, Presiden Prabowo Subianto merasa adanya sejumlah permasalahan yang perlu diselesaikan sebelum peluncuran badan tersebut. “Pak Presiden merasa bahwa oke kita kelihatannya masih belum, regulatory framework-nya harus lebih jelas. Dan ujung-ujungnya eksekusinya harus lebih baik nanti,” ungkap Djiwandono, Jakarta, Rabu (15/1/2025). 

Asal tahu saja, BPI Danantara dirancang untuk menjadi superholding yang mengonsolidasikan sejumlah BUMN besar, termasuk PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Negara Indonesia, PT PLN, PT Pertamina, PT Telkom Indonesia, dan MIND ID. Dengan konsolidasi ini, Danantara diharapkan dapat mengelola aset sekitar US$600 miliar, yang diproyeksikan meningkat menjadi US$982 miliar dalam beberapa tahun mendatang.

Baca Juga: Wamenkeu Pastikan BPI Danantara Ditunda, Ini Alasannya!

Meski tujuan utama BPI Danantara adalah memperkuat sektor ekonomi Indonesia melalui konsolidasi aset-aset strategis BUMN, Djiwandono mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo memiliki keresahan terkait peluncuran badan ini yang dinilai perlu lebih dipersiapkan.

Djiwandono menambahkan bahwa Presiden berharap bahwa konsep superholding yang diusulkan, yang telah dipikirkan sejak lama, dapat terlaksana dengan sempurna dan membawa dampak besar untuk perekonomian Indonesia.

“Ini lebih karena memang Pak Presiden merasa bahwa oke kita kelihatannya masih belum, regulatory framework-nya harus lebih jelas. Dan ujung-ujungnya eksekusinya harus lebih baik nanti,” ujarnya.

Baca Juga: Soal BPI Danantara, Pandu Sjahrir: Kita Tunggu Tanggal Mainnya

Djiwandono juga mengungkapkan bahwa konsep BPI Danantara bukanlah hal baru, melainkan sudah dipikirkan sejak lama dan bertujuan untuk memperkuat komersialisasi BUMN. Menurutnya, Danantara diharapkan dapat menyatukan aset-aset BUMN yang ada, bukan hanya untuk kepentingan pengelolaan aset, tetapi juga untuk menarik investor, sehingga bisa mempercepat pengembangan berbagai proyek strategis.

Djiwandono menegaskan bahwa saat ini masih dalam proses penyempurnaan regulasi, dan meskipun banyak tantangan, proyek ini tetap menjadi prioritas pemerintah untuk memperkuat perekonomian nasional dalam jangka panjang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: