Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Mulai Stabil, Investor Saham Menyoroti Data Ekonomi AS

Wall Street Mulai Stabil, Investor Saham Menyoroti Data Ekonomi AS Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mulai bergerak stabil dengan hasil yang beragam pada penutupan perdagangan di Kamis (19/12). Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) akhirnya mencatat kenaikan tipis setelah tertekan sepekan lebih di Desember 2024.

Dilansir Jumat (20/12), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergabung dalam Bursa Saham AS. Secara keseluruhan, indeks ditutup dengan hasil yang bervariasi: 

  • Dow Jones (DJIA): Naik 15.37 poin atau +0.04% ke 42,342.24
  • S&P 500 (SPX): Turun 5.08 poin atau -0.09% ke 5,867.08
  • Nasdaq Composite (IXIC): Melemah 19.92 poin atau -0.1% ke 19,372.77

Pergerakan indeks yang cenderung stagnan mencerminkan kehati-hatian investor terhadap prospek pasar yang masih dibayangi ketidakpastian. Gejolak masoh terasa setelah pengumuman pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 4.25%-4.5%

Federal Reserve (The Fed) yang memberikan sinyal bahwa pemangkasan suku bunga hanya akan dilakukan dua kali tahun depan—lebih sedikit dari prediksi sebelumnya yang sebanyak empat kali—membuat investor bersikap lebih hati-hati dari biasanya.

Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa kebijakan saat ini sudah cukup “restriktif” untuk mengendalikan inflasi.

“Kami akan terus memantau data ekonomi untuk menjaga stabilitas inflasi dan pasar tenaga kerja tetap kuat,” ujarnya.

Amerika Serikat (AS) baru-baru ini juga mencatatkan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang lebih kuat dari ekspektasi pasar. Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut tercatat tumbuh 3,1% atau lebih tinggi dari estimasi sebelumnya di angka 3%.

Baca Juga: Efek The Fed, Bursa Saham Asia Kompak Anjlok

Di sisi lain, klaim tunjangan pengangguran juga ikut turun ke 220.000. Hal ini mengindikasikan pasar tenaga kerja domestik yang sehat. Hal ini menunjukkan solidnya ekonomi AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: