Bursa Saham Asia kompak mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan di Kamis (19/12). Sentimen negatif muncul usai adanya keputusan arah kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed).
Dilansir Jumat (20/12), berikut ini adalah data pergerakan sejumlah indeks yang tergolong masuk ke dalam Bursa Saham Asia. Secara keseluruhan, indeks mengalami koreksi yang tajam:
- Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,69% ke 38.813,58
- Topix (Jepang): Melemah 0,22% ke 2.713,83
- Kospi (Korea Selatan): Anjlok 1,95% ke 2.435,93
- Kosdaq (Korea Selatan): Turun 1,89% ke 684,36
- S&P/ASX 200 (Australia): Turun 1,7% ke 8.168,2
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 0,56% ke 19.752,51
- CSI 300 (China): Naik tipis 0,091% ke 3.945,46
- Shanghai Composite (China): Turun 0,36% ke 3.370,03
- Shenzhen Index (China): Naik 0,61% ke 10.649,03
- Nifty 50 (India): Melemah 1,02% ke 23.951,7
- STI (Singapura): Turun 0,44% ke 3.762,88
- NZX 50 (Selandia Baru): Melemah 0,87% ke 12.754,15
- SETI (Thailand): Anjlok 1,53% ke 1.377,53
- TWSE (Taiwan): Turun 1,02% ke 22.932,25
- KLSE (Malaysia): Sedikit naik 0,03% ke 1.600,09
Ketakutan akan ketidakpastian ekonomi tengah kuat dalam benak investor. Langkah The Fed yang akan lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan seperti pemangkasan suku bunga menjadi sorotan dari investor.
Ketua The Fed, Jerome Powell baru-baru ini juga mengatakan bahwa bank sentral akan mengambil kebijakan yang lebih hawkish terkait dengan kebijakan moneter.
“Kami akan lebih hati-hati dalam mempertimbangkan penyesuaian kebijakan selanjutnya,” ungkapnya.
Baca Juga: Saratoga Kantongi Rp247 Miliar Setelah Lepas Saham PALM
Adapun berkat keputusan ini, imbal hasil obligasi melonjak tinggi, dengan tenor 10 tahun menembus 4,50%. Investor juga terpaksa merevisi harapan terhadap siklus pemangkasan suku bunga yang agresif dari AS.l.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement