Dunia cryptocurrency selain berinvestasi pada sebuah aset crypto, ada juga layanan lain yang popularitasnya sudah umum di kalangan trader atau investor crypto, yakni DeFi atau decentralized finance.
Dikutip dari Pintu Academy, DeFi merupakan layanan keuangan berbasis blockchain yang beroperasi tanpa otoritas pusat seperti bank. DeFi umumnya dijalankan di blockchain seperti Ethereum dan Binance Smart Chain.
Namun, beberapa tahun belakangan para developer Bitcoin juga mulai membuat DeFi di dalam jaringan Bitcoin. Berikut penjelasannya dari Tim Pintu Academy.
DeFi di Bitcoin memungkinkan pengguna untuk menghasilkan imbalan investasi seperti yang dinikmati pengguna Ethereum. Ada empat cara seseorang dapat menggunakan Bitcoin dalam produk DeFi:
- Menggunakan Fitur yang Sudah Tersedia: Metode ini menggunakan fitur seperti P2SH, HTLC, atau Atomic Swaps untuk mengunci Bitcoin dalam hash script.
- Menggunakan Sidechains: Token seperti L-BTC atau RSK digunakan sebagai sidechain dari Bitcoin untuk DeFi.
- Menggunakan Blockchain Lain: Versi Bitcoin yang terbungkus di blockchain lain, seperti WBTC di jaringan Ethereum.
- Menggunakan Bitcoin Upper Layers: Metode ini menggunakan teknologi seperti discreet log contract dan lightning network yang sedang dikembangkan.
Discreet Log Contract (DLC) adalah metode untuk menjembatani arus informasi dari sumber eksternal ke blockchain.
DLC memungkinkan dua pihak membentuk kontrak moneter tanpa mengungkapkan rincian kondisi di blockchain. Kontrak bersifat rahasia, sehingga tidak ada pihak eksternal yang dapat mengetahui detail kontrak dari public ledger.
- DeFi Bitcoin paling populer dijalankan melalui sidechain, antara lain:
- Rootstock (RSK): Sidechain yang memungkinkan eksekusi smart contract dengan Bitcoin sebagai asetnya. RBTC, token asli RSK, dipatok 1:1 dengan Bitcoin.
- Stacks: Blockchain layer-1 yang menggunakan protokol proof-of-transfer (PoX). STX, cryptocurrency asli Stacks, memungkinkan smart contract untuk Bitcoin dan memberi imbalan kepada penambang.
Bitcoin masih mendominasi pasar kripto, dan banyak pengguna berusaha mendapatkan keuntungan melalui program DeFi.
Meski pembangunan DeFi di Bitcoin tidak semudah di Ethereum karena batasan keamanan yang ketat, platform DeFi Bitcoin memungkinkan pengguna meminjamkan dan meminjam cryptocurrency secara non-kustodial.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement