Tetap Moncer, BSI Bukukan Laba Bersih Rp6,20 Triliun Jelang Akhir Tahun
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI membukukan laba bersih sebesar Rp6,20 triliun hingga November 2024. Angka ini melonjak 21,55% secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,10 triliun.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kinerja intermediasi yang solid. Total piutang pembiayaan BSI tercatat meningkat 16,81% (yoy) menjadi Rp273,79 triliun, jauh melampaui rata-rata pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah nasional yang hanya mencapai 11,24% (yoy) menurut data Bank Indonesia.
Secara rinci, piutang pembiayaan BSI naik 7,39% (yoy) menjadi Rp156,47 triliun, pembiayaan bagi hasil melonjak 31,83% (yoy) menjadi Rp114,22 triliun, dan pembiayaan sewa meroket hingga 51,83% (yoy) menjadi Rp3,09 triliun. Pendapatan dari penyaluran dana pun turut mencatat kenaikan 13,34% (yoy) dengan nilai Rp23,79 triliun.
Baca Juga: BSI Siap Jadi Bullion Bank Tahun Depan
Di sisi lain, biaya bagi hasil untuk pemilik dana juga naik 33,56% (yoy) menjadi Rp 7,17 triliun. Namun, net imbal (NI) atau net interest income (NII) tetap tumbuh 6,37% (yoy) menjadi Rp16,61 triliun, berkat strategi pengelolaan yang optimal.
Dana Pihak Ketiga (DPK) turut berkontribusi besar terhadap kinerja positif ini. Giro meningkat 14,59% (yoy) menjadi Rp54,16 triliun, tabungan tumbuh 12,74% (yoy) dengan nominal Rp133,11 triliun, dan deposito naik 13,33% (yoy) menjadi Rp115,82 triliun. Total dana murah (CASA) BSI pun mencapai Rp187,28 triliun, tumbuh 13,27% (yoy) dengan rasio CASA yang stabil di level 61,79%.
Baca Juga: BRI dan BSI Diusulkan jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Dengan pengelolaan yang matang, total aset BSI hingga November 2024 mencapai Rp375,56 triliun, naik 17,19% (yoy). Sementara liabilitas dan ekuitas tercatat masing-masing mencapai Rp331,07 triliun dan Rp 44,48 triliun.
Kinerja ini menegaskan peran BSI sebagai motor utama pengembangan perbankan syariah di Indonesia, sekaligus membuktikan kemampuan bank syariah untuk terus tumbuh di tengah tantangan ekonomi yang dinamis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement