Pemerintah memastikan proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung berjalan sesuai jadwal, dengan target penyelesaian pada April 2027.
Hingga 23 Desember 2024, progres fisik pekerjaan telah mencapai 29,68%. Proyek ini menjadi bagian penting dalam mengatasi masalah rob dan banjir yang kerap melanda kawasan Semarang.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa proyek tetap sesuai timeline meski sempat menghadapi kendala cuaca ekstrem seperti angin kencang dan hujan deras. “Secara keseluruhan tidak ada kendala besar, hanya ketika musim-musim seperti ini kapasitas kerja berkurang karena kami mengutamakan keselamatan pekerjaan,” kata Dody saat meninjau langsung proyek tersebut.
Saat ini, pengerjaan Seksi 1 berada pada tahap soil improvement, sebuah proses untuk meningkatkan stabilitas tanah sebelum tahap pengaspalan. Menurut Dody, proyek ini tidak hanya bertujuan meningkatkan konektivitas, tetapi juga mengurangi risiko banjir akibat rob. "Dengan jalan tol ini, diharapkan rob yang sebelumnya menggenangi sekian hektare wilayah dapat diatasi, sekaligus mengurangi banjir di tengah kota,” tambahnya.
Baca Juga: Pangkas Waktu Perjalanan, Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi Garapan PTPP akan Rampung 2025?
Tol Semarang-Demak membentang sepanjang 26,95 km dan terdiri atas dua seksi: Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km yang melintasi kawasan laut, dan Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 km yang telah beroperasi sejak Februari 2023. Pembangunan Seksi 1 menjadi tanggung jawab pemerintah dengan melibatkan beberapa kontraktor, antara lain: Hutama Karya bersama Beijing Urban Construction Group (progres 46,2%), Pembangunan Perumahan bersama Wijaya Karya dan China Road and Bridge Corporation (progres 27,6%), serta Adhi Karya bersama Sinohydro (progres 20,4%).
Baca Juga: Pangkas Biaya Logistik, Garap Tol Probolinggo-Banyuwangi Senilai Rp1,99 Triliun
Di sela kunjungannya, Menteri Dody juga meninjau pembangunan sistem pengendalian banjir Tenggang-Sringin di Kota Semarang. Infrastruktur ini melibatkan pembangunan enam unit rumah pompa dengan kapasitas total 81 m³/detik dan tanggul sungai sepanjang 10,53 km. Dengan dana Rp1,02 triliun dari APBN, sistem ini diharapkan mampu mereduksi banjir di lahan seluas 4.429 hektare di tiga kecamatan: Pedurungan, Gayamsari, dan Genuk. Infrastruktur ini akan melindungi lebih dari 254.000 jiwa atau setara dengan 119.781 kepala keluarga.
Proyek ini melibatkan kerja sama lintas lembaga, termasuk Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-DIY, serta Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement