Kredit Foto: SKK Migas
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Djoko Siswanto menyampaikan target lifting migas di tahun 2025 ditetapkan sebesar 1.610 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD). Itu terdiri dari 605 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan gas 1.005 ribu BOEPD.
“Target ini adalah kontrak komitmen dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mencerminkan reputasi masing-masing. Kami ingin melihat kenaikan produksi di setiap KKKS, dan ini menjadi tanggung jawab bersama,” ucap Djoko dalam keterangannya, dilansir (1/1/2024).
SKK Migas optimis target ini optimis dapat dicapai melalui berbagai program strategis yang telah dirancang secara menyeluruh. SKK Migas pun secara resmi juga akan memberlakukan reward dan punishment pada KKKS yang beroperasi di RI.
Baca Juga: Tingkatkan Lifting Minyak, RI Bakal Lelang 660 WK di 2025
“Pada 2025, kami menargetkan pengeboran yang lebih masif termasuk kegiatan stimulasi sumur, reaktivasi lapangan idle, serta penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR), Improved Oil Recovery (IOR), dan onstream proyek hulu migas,” jelas Djoko.
Sebetulnya, target lifting migas di tahun ini menurun jika dibandingkan lifting yang tertera Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Tahun 2024 yang sebesar 1.033 ribu BOEPD.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menerangkan penurunan target lifting migas ini dilakukan sebagai langkah realistis untuk dicapai dengan ketersediaan sumber di Indonesia saat ini.
”Jadi sebenarnya target gas ini akan jauh lebih optimis, bukan berarti dari produksi minyaknya tidak optimis seperti ini, tapi dengan catatan untuk bagaimana bisa melakukan perbaikan," ujarnya i Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (27/8/2024) silam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement
