Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri PU Bakal Perluas Proyek Irigasi Hemat Air ke Seluruh Indonesia

Menteri PU Bakal Perluas Proyek Irigasi Hemat Air ke Seluruh Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo berencana memperluas penerapan Irigasi Padi Hemat Air (IPHA). Proyek percontohan yang telah diterapkan sejak tahun lalu ini dinilai sukses, dan rencananya akan diperluas ke daerah lain.

“Penerapan IPHA di Rentang seluas 85.867 hektare ini terbukti berhasil. Selanjutnya, akan kami terapkan di D.I Kamun seluas 2.000 hektare, yang saat ini masih dalam tahap sosialisasi,” ujar Dody, saat meninjau lokasi percontohan Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) di Daerah Irigasi (D.I) Rentang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (4/1/2025).

Baca Juga: Menteri PU Minta Erick Thohir Pastikan Restrukturisasi BUMN Karya Tak Ganggu Proyek Nasional

Metode IPHA mengombinasikan teknik pengelolaan tanaman, air, dan tanah secara efisien. Menurut Dody, metode ini tak hanya hemat air tetapi juga mampu meningkatkan hasil panen secara signifikan.

“Bedanya ada pada cara tanamnya. Pemakaian air berkurang, tetapi produksi gabah bisa naik 2 ton. IPHA ini akan diterapkan di seluruh Indonesia karena terbukti hemat air dan tetap maksimal hasilnya. Insya Allah, saya yakin bisa,” tambahnya.

Baca Juga: Tingkatkan Produksi, Himbara Siapkan Dana KUR Rp300 Triliun untuk Pertanian

Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Bob Arthur Lombogia, metode IPHA mengurangi penggunaan air hingga 30%, meminimalkan kebutuhan benih menjadi 10 kg/ha, dan mempercepat panen dengan penanaman bibit muda.

“Hasilnya dapat meningkatkan produksi hingga 11 ton/ha. Selain hemat air, penghematan ini memungkinkan suplai air yang tersisa digunakan untuk areal lain saat musim kemarau, meningkatkan indeks pertanaman (IP) hingga 30%,” jelas Bob.

Sunaryo, salah satu petani yang menerapkan IPHA selama dua musim tanam, mengaku puas dengan hasilnya.

“Alhamdulillah, ada peningkatan signifikan. Sebelumnya hasil panen kami 8,4 ton/ha, sekarang meningkat menjadi 9,8-10,5 ton/ha,” kata Sunaryo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: