Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pekan perdagangan dengan penguatan 1,82% ke level 7.164 pada Jumat (3/1/2025). Meski demikian, tren turun yang terjadi sejak September 2024 masih membayangi pergerakan indeks, terutama jika aliran dana asing belum menunjukkan perubahan signifikan.
Secara teknikal, IHSG berpotensi menguat hingga area resistance di level 7.290-7.300. Jika level tersebut berhasil ditembus dan dipertahankan, IHSG diproyeksikan menuju level 7.500, yang sekaligus menandai keluarnya indeks dari pola downtrend. Namun, jika hanya menyentuh level resistance tanpa mampu bertahan, IHSG diprediksi melanjutkan tren penurunan.
"Probabilitas lebih besar IHSG melanjutkan downtrend karena data foreign flow masih mencatatkan outflow di pasar reguler. Namun, potensi ini bisa berubah jika tiba-tiba terjadi inflow dana asing ke IHSG," ujar Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Dimas Krisna Ramadhani, Senin (6/1/2025).
Baca Juga: Waduh! IHSG Siang Ini Merosot -0,73% ke Level 7.112
Penguatan IHSG pekan lalu ditopang oleh dua sektor unggulan: IDX Technology dan IDX Basic Materials. IDX Technology naik signifikan sebesar 6,5% dalam sepekan, didorong oleh kenaikan saham GOTO yang melonjak 23,8% setelah mengalami false breakdown pada 27 Desember 2024.
"Biasanya saham yang akan rally cenderung memberikan false signal seperti GOTO pada 27 Desember. Dengan tren teknikal ini, GOTO layak dipantau untuk trading jangka pendek," tambah Dimas.
IDX Basic Materials juga mencatatkan kenaikan sebesar 2,9%, dipimpin oleh saham BRMS yang melonjak 30% dalam sepekan. BRMS berhasil kembali bertahan di atas indikator MA50, yang menjadi sinyal penguatan untuk pergerakan jangka menengah. Jika level ini terjaga, BRMS diperkirakan dapat bergerak menuju level 460.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Dibuka dengan Apresiasi Tipis, MMIX Jadi Saham Top Gainers
Namun, sektor IDX Healthcare dan IDX Consumer Cyclicals menjadi penghambat laju IHSG pekan lalu. IDX Healthcare turun 0,5%, tertekan minimnya sentimen positif, termasuk kebijakan PPN 12% untuk barang dan jasa mewah. IDX Consumer Cyclicals melemah 0,3%, dipengaruhi rotasi sektor dan rendahnya sentimen pascalibur Natal dan Tahun Baru.
IHSG kini bergantung pada dinamika aliran dana asing. "Jika dana asing kembali masuk ke pasar saham domestik, itu akan menjadi katalis kuat bagi IHSG untuk keluar dari tren penurunan dan mencetak kenaikan yang lebih stabil," pungkas Dimas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement