Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan bahwa hingga 24 Desember 2024, realisasi subsidi listrik mencapai Rp75,8 triliun. Anggaran tersebut menyasar lebih dari 42 juta rumah tangga di Indonesia, mencakup pelanggan listrik dengan daya 450 Volt Ampere (VA), 900 VA, hingga 3.300 VA.
“Yang 450 VA jelas itu adalah rumah sederhana, pasti disubsidi pemerintah. 900 VA kita subsidi, 1.300 VA kita subsidi. Bahkan sampai 3.300 VA itu lebih dari 42 juta rumah atau satuan saluran yang mendapatkan,” ujar Sri Mulyani melalui unggahan di Instagramnya, Senin (6/1/2025).
Anggaran tersebut hampir setara dengan pagu subsidi listrik dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, yakni Rp75,83 triliun. Alokasi itu terdiri dari subsidi tahun berjalan senilai Rp73,24 triliun dan Rp2,58 triliun untuk pembayaran kekurangan subsidi listrik tahun 2022.
Baca Juga: Kementerian ESDM Sampaikan Tarif Listrik untuk Januari hingga Maret
Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah berupaya keras menyalurkan subsidi secara tepat sasaran untuk memastikan keadilan sosial. “Konsep mengenai keadilan itu kan sesuatu yang harus terus kita upayakan. Kadang-kadang masyarakat yang harus membayar memang terasa berat. Tapi pada saat yang sama, saat menjaga Indonesia bersama, kita saling gotong royong,” kata Sri Mulyani.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam penandatanganan Kontrak Subsidi Energi 2024 antara Pemerintah dan PLN pada 14 Maret 2024, menegaskan komitmen PLN untuk menyalurkan subsidi dengan mekanisme by name dan by address.
“Penyaluran subsidi kami lakukan by name dan by address bagi penerima yang betul-betul membutuhkan, dari kalangan masyarakat kurang mampu dan pelaku usaha kecil sehingga sangat tepat sasaran,” ujar Darmawan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement