Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Tengah Waspada, Gerak Wall Street Akhirnya Ditopang Perusahaan Chip

Investor Tengah Waspada, Gerak Wall Street Akhirnya Ditopang Perusahaan Chip Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mencatat hasil penutupan yang beragam pada perdagangan di Senin (6/1). Sektor teknologi menjadi motor penggerak indeks dalam perdagangan sesi tersebut.

Dilansir Selasa (7/1), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergabung dalam Bursa AS. Hanya Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang mencatatkan koreksi, meski tipis:

  • Dow Jones (DJIA): Turun tipis 0,06% menjadi 42.706,56.
  • S&P 500 (SPX): Menguat 0,55% ke 5.975,38.
  • Nasdaq Composite (IXIC): Naik signifikan 1,24% ke 19.864,98.

Kepala Strategi Investasi CFRA Research, Sam Stovall menyebut perdagangan kali ini tidak terlepas dari menguatnya sektor teknologi dalam Wall Street. Penguatan ini didorong oleh laporan kinerja yang luar biasa dari Foxconn di Kuartal IV 2024.

Laporan tersebut sukses mengerek optimisme serta harga saham perusahaan chip seperti Nvidia,Micron Technology, Broadcom hingga ETF VanEck Semiconductor (SMH)

Sam juga menyebut bahwa  sektor teknologi berpotensi mencatatkan pertumbuhan laba 20% di 2025. Hal ini jelas merupakan ekspektasi yang tinggi mengingat angka tersebut melampaui rata-rata pasar sebesar 12,8%. 

“Kenaikan sektor ini kemungkinan besar akan bergantung pada pertumbuhan pendapatan organik, bukan pada ekspansi rasio harga terhadap pendapatan (P/E),” ujarnya.

Adapun pasar juga masih khawatir dengan perkembangan arah kebijakan yang akan diambil oleh Donald Trump. Kebijakan tarif impor secara khusus menjadi perhatian menyusul adanya potensi perang dagang yang terjadi akibat penerapan kebijakan tersebut.

Baca Juga: Investor Dibuat Bimbang, Donald Trump Mengguncang Dolar AS

Sinyal Federal Reserve (The Fed) terkait dengan pemangkasan suku bunga juga menjadi sorotan. Pasar menyoroti sinyal bahwa bank sentral akan berhati-hati dalam mengambil kebijakan moneter, hal ini membuat mereka fokus menunggu laporan terkait dengan data lowongan kerja hingga data tenaga kerja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: