Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SPKS: Petani Mandiri Masih Diabaikan dalam Usaha Mendongkrak Produktivitas Sawit

SPKS: Petani Mandiri Masih Diabaikan dalam Usaha Mendongkrak Produktivitas Sawit Kredit Foto: Antara/Yudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Sabarudin, mengungkapkan jika pihaknya merasa bahwa para pemangku kepentingan minim memberikan atensi kepada perkebunan kelapa sawit milik petani mandiri.

Pihaknya prihatin terhadap minimnya atensi tersebut yang membuat produktivitas perkebunan rakyat rendah, kapasitas pengelolaan kebun yang masih tradisional, pengembangan teknologi pertanian yang kurang baik, posisi dan daya tawar petani yang lemah, hingga infrastruktur kebun petani yang masih jauh dari standar Good Agricultural Practices/GAP.

Baca Juga: Pakar IPB: Isu Deforestasi dalam Wacana Prabowo untuk Ekspansi Perkebunan Sawit Tidaklah Relevan

Maka dari itu, berangkat dari hal tersebut pihaknya berkomitmen untuk mendorong adanya minyak sawit yang berkelanjutan.

Adapun upaya yang dilakukan oleh SPKS yakni pengorganisasian para petani sawit mandiri yang tersebar di beberapa daerah sentra penghasil kelapa sawit. Di sisi lain, para petani juga melakukan konsolidasi melalui pembentukan beberapa kelompok petani dan bersatu dengan organisasi SPKS.

“Kelembagaan petani kelapa sawit sangat penting, dalam mengelola perkebunan kelapa sawitnya,” kata dia dalam keterangan di media, dikutip Selasa (7/1/2025).

SPKS, kata dia, selalu berkomitmen mendukung perbaikan tata kelola perkebunan kelapa sawit milik petani. Tujuannya agar petani sawit bisa mandiri dan senantiasa berkomitmen dalam melakukan praktik budidaya berkelanjutan dengan menerapkan standar GAP.

Upaya lain yang dilakukan SPKS terkait dengan komitmen minyak sawit berkelanjutan ini adalah pendampingan rutin kelompok tani dan mendorong pembentukan kelembagaan petani di berbagai desa. Sehingga, petani mandiri diharapkan bisa terus tumbuh dan berkembang di Indonesia.

Keberadaan petani mandiri kelapa sawit di Indonesia sendiri menurut dia memiliki peran penting bagi kemajuan perkebunan kelapa sawit nasional.

Kemandirian petani, sambung Sabarudin, khususnya dalam mengelola perkebunan kelapa sawit berlandaskan prinsip dan kriteria berkelanjutan dinilai menghasilkan produktivitas tinggi dalam hasil panennya. Hal tersebut secara tak langsung juga bakal membuat peytani kelapa sawit bertambah sejahtera.

“Komitmen petani kelapa sawit anggota SPKS sangat tinggi terhadap praktik budidaya terbaik dan berkelanjutan,” ungkap Sabarudin.

Produktivitas yang tinggi tersebut didapat dari hasil panen, lantas mendorong kesejahteraan hidup petani mandiri menjadi lebih baik di masa depan.

Maka dari itu, dirinya menegaskan jika organisasinya membutuhkan kerja sama dan dukungan dari pemangku kepentingan, khususnya di industri sawit. Pasalnya, dukungan tersebut membuat petani mandiri kelapa sawit di sentra perkebunan sawit bisa terbantu kesejahteraannya.

Baca Juga: Petani Didorong Manfaatkan Kearifan Lokal Demi Capai Swasembada Pangan

“Komitmen petani mandiri kelapa sawit akan minyak sawit berkelanjutan senantiasa membutuhkan dukungan pemerintah supaya kesejahteraan hidup petani dapat meningkat,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: