Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Swasembada Pangan Jadi Prioritas, Devisa Negara Berpotensi Melonjak

Swasembada Pangan Jadi Prioritas, Devisa Negara Berpotensi Melonjak Kredit Foto: Dok. Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, mengungkapkan bahwa target swasembada pangan pada tahun 2027 nanti akan menghemat devisa hingga 5,2 miliar dolar AS.

“Apabila swasembada untuk empat komoditas tersebut dilakukan, kita dapat menghemat devisa sekitar 5,2 miliar dolar AS,” katanya dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Surabaya, Selasa, (7/1/2025).

Penghematan itu bisa terealisasi jika swasembada untuk empat komoditas, seperti garam, gula, beras, dan jagung berhasil dilakukan di dalam negeri. Maka dari itu, pihaknya berkomitmen mendukung penuh upaya realisasi swasembada pangan khususnya untuk empat komoditas strategis tersebut.

Tak hanya itu, menurut Budi, penghematan ini bisa digunakan untuk keperluan lainnya misalnya pengadaan pupuk untuk pertanian maupun kebutuhan perikanan.

Baca Juga: Wamentan: Petani Milenial Kunci Capai Swasembada Pangan 2027

Dalam lima tahun terakhir, sambungnya, Indonesia telah mengimpor keempat komoditas tersebut dengan nilai yang cukup besar dan fantastis. Akan tetapi, di sisi lain tren impor gula dan garam malah cenderung turun.

Budi pun menyoroti sejumlah produk pangan yang dianggap mampu dan akan membawa keberhasilan swasembada. Terhadap komoditas tersebut, dia berharap jika surplusnya diarahkan untuk ekspor.

Misalnya, minyak kelapa sawit (CPO) yang pangsa pasar ekspornya secara nasional sebesar 11,2 persen. 

Sementara itu, Budi mengatakan bahwa CPO di Jawa Timur sendiri menempati posisi ekspor produk pangan nomor satu yang disusul oleh komoditas lain seperti ikan dan ikan olahan, gula, susu, bawang merah, kedelai, jagung, dan daging ayam.

Baca Juga: Petani Didorong Manfaatkan Kearifan Lokal Demi Capai Swasembada Pangan

Hal tersebut menunjukkan bahwa sudah banyak contoh komoditas yang sudah menerapkan swasembada pangan dengan kearifan lokal.

“Sehingga kalau komoditas yang lain juga akan swasembada, saya pikir itu bisa kita lakukan,” kata Budi.

Lebih lanjut, Kemendag juga turut menyiapkan beberapa gudang program Sistem Resi Gudang (SRG) untuk mendukung penyimpanan pasokan barang kebutuhan pokok.

 “Terdapat enam gudang SRG aktif, 17 flat, dan satu silo SRG pada posisi idle (belum beroperasi) di Jawa Timur. Kapasitas total gudang SRG idle di wilayah Jawa Timur mencapai 25.900 ton,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: