Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono alias Mas Dar, menilai jika swasembada pangan yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo Subianto bisa tercapai pada tahun 2027 dengan bantuan para petani milenial.
Oleh sebab itu, dirinya mengajak para petani milenial untuk bersama-sama bekerja keras dalam mewujudkan arahan dari presiden Prabowo tersebut.
"Kami mengajak petani milenial untuk bekerja bersama dengan kami. Pemerintah sudah menyiapkan sarana dan prasarana, mulai dari pupuk, bibit unggul, teknologi mekanisasi, hingga kepastian harga panen untuk gabah dan jagung," kata Wamentan itu dalam keterangan di Jakarta, Senin, (6/1/2025).
Dalam keterangannya, dia menyebut bahwa salah satu daerah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan berbagai komoditas strategis nasional yang berguna untuk swasembada pangan, seperti padi dan jagung, adalah Banyuwangi.
Baca Juga: Zulhas Tegaskan Bulan Maret Takkan Ada Bantuan Pangan
Maka dari itu, dia mengungkapkan jika pemerintah telah memberikan beberapa fasilitas maupun akses produksi untuk para petani di Banyuwangi. Pasalnya, daerah tersebut juga merupakan daerah agraris yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan di Pulau Bali juga.
"Kami berharap dengan adanya dukungan ini, proses percepatan swasembada pangan bisa berjalan lebih cepat," katanya saat mengunjungi Business Development Services Providers (BDSP) P4S Sintario yang merupakan bagian dari Program YESS Kementan di Banyuwangi.
Tak hanya itu, Sudaryono juga menjabarkan bahwa saat ini pemerintah meningkatkan volume pupuk dari yang semula 4,5 juta ton, menjadi 9,55 juta ton. Selain pupuk, pemerintah melalui Kementan juga menyiapkan pembangunan irigasi guna mendukung kelancaran produksi pertanian, khususnya di Banyuwangi.
Pihaknya berharap besar dengan kesuksesan program tersebut lantaran bibit, pupuk, sampai pembangunan irigasi sudah dibereskan agar bisa berperan lebih besar lagi pada percepatan swasembada pangan.
"Jadi setelah panen segera tanam dan setelah tanam kita berharap dapat panen lagi," tuturnya.
Menurut dia, petani milenial menjadi aktor utama nan penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian, apalagi jika hal tersebut dilakukan melalui pemanfaatan teknologi dan mekanisasi.
Sejauh ini, imbuhnya, sudah ada lebih dari 200 ribu petani milenial yang tersebar di seluruh Indonesia dan telah mengikuti program YESS. Beberapa di antaranya bahkan berhasil melakukan ekspor.
"Banyuwangi memiliki akselerasi yang sangat cepat dalam mengembangkan sektor pertanian, meski baru-baru ini bergabung dalam program YESS," jelas dia.
Baca Juga: Inflasi 2024 Terendah Sejak 1958, Badan Pangan Jabarkan Upaya Mencapainya
Lebih lanjut, dia meminta kepada kepala daerah agar segera memberikan usulan untuk semua lahan pertanian memiliki kecukupan pengairan. Mengingat, pemerintah telah mengeluarkan instruksi presiden atau inpres yang mengatur normalisasi dan perbaikan irigasi.
"Atas dasar ketahanan pangan, maka pemerintah pusat melalui inpres, Presiden menginstruksikan kepada Kementan dan Kementerian PU bahwa semua pembangunan irigasi diadakan pemerintah pusat, insya Allah dengan inpres ini panen petani Banyuwangi semakin bagus dan produksinya semakin lancar," imbuh Wamentan itu.
Sebagai informasi, program YESS ini bertujuan untuk menciptakan petani muda yang berdaya saing dan mandiri, diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam ketahanan pangan nasional, sekaligus mendukung keberhasilan swasembada pangan di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement