Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Garap Proyek Energi Hijau Senilai Rp260 Miliar, Saham HGII Langsung Lompat Saat Listing

Garap Proyek Energi Hijau Senilai Rp260 Miliar, Saham HGII Langsung Lompat Saat Listing Kredit Foto: BEI
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Hero Global Investment Tbk (HGII), perusahaan sektor energi baru terbarukan (EBT), resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (9/1/2025). Pada saat pembukaan perdagangan saham HGII berada di level Rp250 per saham dan sempat lompat ke posisi Rp270 per saham. Namun, hingga perdagangan sesi I berakhir, saham HGII kini bertengger di Rp236 per saham naik 18% qtqu 36 poin, dan sempat menyentuh level terendah Rp218 per saham. 

Dengan harga IPO Rp200 per saham, HGII berhasil menghimpun dana sebesar Rp260 miliar yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan pembangkit listrik berbasis energi hijau.

Presiden Direktur HGII, Robin Sunyoto, menyatakan bahwa pencatatan saham ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan perusahaan.

 “Langkah ini sejalan dengan komitmen kami mendukung target pemerintah mencapai karbon netral pada 2060 dan akselerasi energi baru terbarukan,” ujarnya saat seremoni pencatatan saham, Jakarta, Kamis (9/1/2025). 

Baca Juga: Penawaran Umum Dimulai, Hero Global (HGII) Pasang Harga IPO Rp200 per Saham

Dana IPO tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 25 megawatt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) berkapasitas 10 MW di Sumatra Utara. Konstruksi PLTA direncanakan dimulai pada 2025, sedangkan PLTM pada 2026, dengan target operasional pada 2028.

Robin menegaskan, HGII menargetkan kapasitas pembangkit hingga 100 MW pada 2031. Dalam enam tahun ke depan, HGII juga berencana membangun pembangkit berbasis biomassa (8 MW), biogas (6 MW), dan surya (10 MW). “Komitmen ini memperkuat posisi HGII dalam pengembangan energi bersih di Indonesia,” katanya.

Dalam IPO, HGII melepas 1,3 miliar saham atau 20% dari total modal setelah penawaran. PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi.

Sejak berdiri pada 2010, HGII telah mengoperasikan beberapa pembangkit, termasuk PLTM Parmonangan-1 (9 MW) dan Parmonangan-2 (10 MW) di Sumatra Utara. Selain itu, HGII memiliki saham minoritas di Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu, Riau, dengan kapasitas 3 MW.

Dari sisi keuangan, HGII mencatat laba bersih sebesar Rp26,3 miliar pada semester pertama 2024, tumbuh 22,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Ekuitas perseroan mencapai Rp469,57 miliar dengan aset senilai Rp727,9 miliar per 30 Juni 2024.

Baca Juga: Bakal Melantai di Bursa, Hero Global Investment (HGII) Incar Dana Segar Ratusan Miliar Rupiah

Pasca-IPO, HGII mendapat dukungan dari Shikoku Electric Power Company (Yonden), perusahaan energi asal Jepang, yang akan mengakuisisi 25% saham HGII melalui anak usahanya, SEP International Netherlands B.V. “Dengan komposisi saham 55% milik pendiri, 25% Yonden, dan 20% publik, kemitraan ini memperkuat potensi HGII mencapai target,” jelas Robin.

Yonden, yang terdaftar di Tokyo Stock Exchange, memiliki pengalaman luas di sektor energi dengan portofolio pembangkit sebesar 5.332 MW. Kehadirannya sebagai mitra strategis diharapkan mempercepat pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia melalui dukungan teknis dan operasional.

“Kami optimistis dengan potensi besar energi terbarukan di Indonesia serta dukungan strategis dari Yonden. Ini akan menjadi kunci bagi HGII untuk mencapai target profitabilitas berkelanjutan,” tutup Robin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait