Harga logam mulia global bergerak secara variatif meski cenderung stagnan dalam perdagangan di Kamis (9/1). Harga emas secara khusus bergejolak menyusul adanya aksi ambil untung hingga belum adanya katalis baru untuk pasar.
Dilansir Jumat (10/1), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah harga logam mulia global. Hampir semua komoditas terkait bergerak secara stabil dengan hasil penutupan yang beragam:
- Harga emas spot: Turun 0,1% ke US$2.659,62 per ounce.
- Kontrak Berjangka Emas Amerika Serikat (AS): Naik 0,2% ke US$2.678,30 per ounce.
- Perak: Stabil di US$30,12 per ounce.
- Platinum: Turun 0,3% menjadi US$952,95 per ounce.
- Palladium: Melemah 0,2% ke US$926,50 per ounce.
Direktur Kedia Commodities, Ajay Kedia menyebut pergerakan emas cenderung terbatas menyusul belum adanya katalis pasti yang dapat mendongkrak harga komoditas logam mulia tersebut.
“Harga emas butuh pemicu baru untuk bisa menembus level resistansi berikutnya,” jelasnya.
Meski begitu, data perekonomian terbaru dapat menjadi pengerek harga emas untuk sementara waktu. ADP National Employment Report misalnya telah menunjukkan pertumbuhan tenaga kerja yang melambat karena hanya mencapai 122.000 di Desember 2024. Capaian ini lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memproyeksikan hingga 140.000.
Arah Federal Reserve (The Fed) terkait dengan suku bunga juga dinantikan oleh pasar emas. Pelonggaran kebijakan suku bunga akan menjadi katalis yang ditunggu-tunggu untuk mengerek harga.
Meski begitu, terdapat kekhawatiran terkait dengan belum adanya kepastian terkait dengan arah kebijakan ekonomi yang akan diambil oleh Presiden Donald Trump. Baru-baru ini, sosok presiden terpilih tersebut kembali membuat pasar khawatir dengan rencananya mempertimbangkan keadaan darurat ekonomi nasional untuk memberlakukan tarif impor baru.
Kini investor menanti laporan pekerjaan resmi yang akan segera dirilis di AS. Rilis tersebut akan menjadi petunjuk lebih lanjut terkait arah kebijakan moneter The Fed.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement