Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantuan Pangan Beras Tahap Awal Disalurkan Januari dan Februari 2025, Siapa Penerimanya?

Bantuan Pangan Beras Tahap Awal Disalurkan Januari dan Februari 2025, Siapa Penerimanya? Kredit Foto: Antara/Kornelis Kaha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyampaikan pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan (banpang) beras dengan alokasi 6 bulan pada 2025 sesuai mengikuti Rakortas Kemenko Bidang Pangan di Jakarta pada Senin (6/1/2025). 

Ia mengatakan untuk tahap awal, penyaluran beras akan dilaksanakan pada Januari dan Februari 2025, sedangkan untk 4 bulan sisanya akan memperhitungkan berbagai aspek secara cermat.

Baca Juga: Menko Pemberdayaan Ungkap Cara Prabowo Jamin Semua Orang Miskin Dapat Bantuan

"Sesuai hasil Ratas beberapa waktu lalu, Bapak Presiden Prabowo menyetujui bantuan pangan disalurkan selama 6 bulan. Untuk 2 bulan pertama di Januari dan Februari, namun untuk 4 bulan berikutnya akan ditentukan kemudian," ujarnya, dikutip dari siaran pers Badan Pangan Nasional, Jumat (10/1).

Pemerintah pun telah memastikan penggunaan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas) sebagai database penerima banpang beras di 2025 ini. Rinciannya terdiri dari 15,6 juta PBP desil 1 dan 2, serta 400 ribu PBP perempuan kepala rumah tangga miskin dan lansia tunggal.

Regsosek sendiri merupakan basis data kesejahteraan penduduk yang merupakan bagian dari reformasi sistem perlindungan sosial untuk mewujudkan visi Satu Data Indonesia. Regsosek ini memuat informasi sosial ekonomi yang mendekati 100 persen seluruh penduduk di Indonesia.

Sebagaimana yang termuat dalam laman sepakat.bappenas.go.id/regsosek-dashboard, Regsosek memiliki database yang terdiri dari 78,3 juta keluarga; 14,1 juta kepala keluarga perempuan; 22,1 juta penduduk lanjut usia; dan 4,3 juta penduduk disabilitas.

Lebih lanjut, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi memastikan bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam kondisi yang aman dan cukup untuk digunakan dalam berbagai program intervensi stabilisasi berupa penyaluran banpang beras dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: