Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Netmonk Telkom Perkuat Monitoring Sektor Keuangan

Netmonk Telkom Perkuat Monitoring Sektor Keuangan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Bandung -

Perusahaan yang bergerak di bidang keuangan atau perbankan sangat membutuhkan monitoring jaringan yang andal. 

Salah satu yang bisa menyediakan hal tersebut adalah Netmonk dari PT Telkom. Melalui produk unggulannya yaitu Netmonk Prime, perusahaan perbankan dapat memonitor jaringan, server, maupun Web/API dengan mudah dibandingkan cara manual. 

Monitoring jaringan perbankan tersebut sangat penting guna memastikan setiap aspek operasional berjalan lancar tanpa hambatan mengingat tingginya volume transaksi dan layanan tersebut. Aplikasi bahkan memungkinkan tim IT melacak kinerja jaringan seperti kecepatan transfer data, konektivitas antar-cabang, serta status mesin ATM, dan layanan online. 

Selain untuk menjaga kinerja operasional, monitoring jaringan juga berfungsi dalam aspek keamanan. Sebab, dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan, seperti percobaan serangan siber atau anomali dalam lalu lintas data. 

Arfan Wicaksono, seorang praktisi bisnis digital mengatakan, produk Netmonk merupakan sebuah inovasi tepat sasaran, terlebih dalam meningkatkan Quality of Experience (QoE) pengguna. Layanan tersebut diyakini dapat menunjang perkembangan kualitas jaringan di Indonesia secara melejit atas chat dari pengguna. 

Baca Juga: Telkomsel Dorong Transformasi Digital UKM Lewat Program DCE ke-4

"Pemanfaatan monitoring jaringan masih bisa diaplikasikan lebih dalam lagi, di antaranya untuk melakukan estimasi dan prediksi sumber daya jaringan," ujar Arfan yang juga Head of Knowledge & AI Enclave Kolaborasi Global dalam keterangan resminya, Jumat (10/1/2025).

Secara teoritis, industri perbankan memiliki kebutuhan server sangat kompleks dan kritikal. Bagaimana tidak, peran perbankan mengelola data dan transaksi finansial secara aman, cepat, dan andal begitu vital. 

Belum lagi volume transaksi yang besar dan terus meningkat kian waktu, kinerjanya dituntut sempurna. Tak mengherankan jika server jaringan yang dimiliki perbankan harus memiliki tingkat keamanan tinggi dalam menjaga transaksi juga keamanan data pelanggan terhadap peretasan atau kebocoran informasi.

Selain keamanan dan performa, server di sektor perbankan juga harus mendukung kebutuhan penyimpanan data berskala besar. Mulai dari data historis hingga data transaksi harian. Kemampuan server dalam mengelola teknologi virtualisasi dan integrasi dengan sistem lama juga sangat penting, mengingat banyak bank masih mengoperasikan sistem legacy yang memerlukan kompatibilitas tinggi. 

Baca Juga: Dorong Transformasi Digital, Telkomsel, Tencent dan M Cash Jalan Bareng

"Anda bisa membayangkan jika server di perbankan memiliki latensi atau keterlambatan jaringan yang tinggi, betapa kondisi itu dapat memicu permasalahan serius dan mengancam reputasi suatu bank atau lembaga keuangan," ungkap Arfan.

Semua hal tersebut dilakukan harus dengan tetap mematuhi regulasi dari otoritas seperti OJK dan Bank Indonesia. 

"Dengan jaringan internet yang kuat dan terkelola baik, bank tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memastikan layanan yang aman dan andal bagi nasabah," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: