- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pasar Tarik Diri, Wall Street Tertekan Sinyal Menguatnya Ekonomi dari AS
Bursa Amerika Serikat (Wall Street) menutup perdagangan pekan lalu dengan penurunan tajam pada perdagangan di Jumat (10/1). Laporan data ekonomi terbaru memberikan sinyal bahwa suku bunga tinggi akan dipertahankan oleh Federal Reserve (The Fed).
Dilansir Senin (13/1), berikut ini adalah catatan data pergerakan sejumlah indeks yang tergabung dalam Wall Street. Semua indeks kompak mencatatkan pelemahan yang signifikan:
- Dow Jones Industrial Average: Turun 1,63% ke 41.938,45.
- S&P 500: Melemah 1,54% ke 5.827,04.
- Nasdaq Composite: Anjlok 1,63% ke 19.161,63.
Senior Global Market Strategist Wells Fargo Investment Institute, Scott Wren mengatakan pasar menarik diri alias melakukan aksi jual dalam bursa saham menyusul adanya laporan terbaru soal data keternagakerjaan dari AS.
Data Ketenagakerjaan tercatat tumbuh sebesar 256 ribu di Desember 2024. Capaian ini jauh melampaui proyeksi ekonom yang hanya memperkirakan kenaikan 155 ribu. Tingkat pengangguran turun dari prediksi 4,2% menjadi 4,1%.
Data ini mendorong penguatan dolar sampai dengan lonjakan imbal hasil obligasi yang mencapai level tertinggi sejak akhir 2023. Hal ini juga memperkuat ekspektasi bahwa kebijakan moneter ketat akan dipertahankan oleh The Fed.
“Berita ini bagus untuk ekonomi, tetapi tidak untuk pasar saham saat ini,” kata Scott Wren.
Baca Juga: Diversifikasi Investasi, Anindhita Bakrie Putuskan Jual 800 Ribu Lembar Saham ALII
Adapun Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan menunjukkan adanya peningkatan kekhawatiran inflasi. Indeks Keseluruhan Januari berada di 73,2 atau lebih rendah dari estimasi 74. Harapan inflasi satu tahun naik ke 3,3% dari 2,8%, dan ekspektasi lima tahun melonjak ke level tertinggi sejak Juni 2008.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement