Bursa Eropa menutup perdagangan pekan lalu dengan koreksi signifikan pada perdagangan di Jumat (10/1). Pasar menyoroti sinyal penahanan suku bunga tinggi oleh Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat (AS).
Dilansir Senin (13/1), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama yang tergabung dalam Bursa Eropa. Semua indeks kompak mengalami koreksi yang signifikan:
- Stoxx 600: Turun 0,84% ke 511,50
- DAX (Jerman): Melemah 0,50% ke posisi 20.214.
- FTSE 100 (Inggris): Turun 0,86% ke 8.248.
- CAC 40 (Prancis): Turun 0,79% ke 7.431.
Senior Global Market Strategist Wells Fargo Investment Institute, Scott Wren mengatakan pasar memutuskan untuk melakukan aksi jual dalam bursa saham menyusul adanya laporan terbaru soal data keternagakerjaan dari AS.
Data Ketenagakerjaan tercatat tumbuh sebesar 256 ribu di Desember 2024. Capaian ini jauh melampaui proyeksi ekonom yang hanya memperkirakan kenaikan 155 ribu. Tingkat pengangguran turun dari prediksi 4,2% menjadi 4,1%.
Di sisi lain, pasar juga khawatir dengan arah kebijakan yang akan diambil oleh Donald Trump. Sosok tersebut dipercaya akan akan mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional untuk menerapkan tarif impor baru yang mana dapat memicu perang dagang skala global.
Adapun imbal hasil obligasi pemerintah zona euro ikut naik ke level tertinggi. Hal ini menambah tekanan terhadap perdagangan dalam Bursa Eropa.
Baca Juga: Diversifikasi Investasi, Anindhita Bakrie Putuskan Jual 800 Ribu Lembar Saham ALII
China turut memberikan tekanan tersendiri dengan sinyal perlambatan ekonomi yang semakin kuat dari negara tersebut. Bank Sentral China (PBOC) baru-baru ini bahkan memutuskan menangguhkan pembelian obligasi pemerintah karena kekurangan pasokan menysul kekhawatiran risiko gelembung dalam pasar obligasi China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement