Sambut Baik Gencatan Senjata di Gaza, Rumah Zakat Akan Percepat Distribusi Bantuan

Kesepakatan gencatan senjata yang disetujui untuk diterapkan mulai Ahad, 19 Januari 2025, di Gaza, disambut dengan penuh syukur oleh berbagai pihak, termasuk lembaga zakat dan kemanusiaan seperti Rumah Zakat.
Hal ini memberikan harapan baru dalam proses pemulihan Gaza, dan membuka jalan bagi Rumah Zakat untuk menyalurkan bantuan dengan lebih efektif dan dalam jumlah yang lebih besar sesuai dengan kebutuhan masyarakat Gaza.
Baca Juga: Luhut Sarankan Prabowo untuk Beri Bantuan Konkret ke Korban Perang di Gaza
“Rumah Zakat sangat bersyukur atas keputusan gencatan senjata yang telah disepakati akan dilakukan mulai Ahad, 19 Januari 2025. Ini artinya kita bisa mulai melakukan program distribusi bantuan untuk tahap pemulihan selain juga melanjutkan bantuan dasar,” ungkap Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda, Jum’at (17/1/2025).
Murni mengatakan kerusakan yang terjadi di Gaza membutuhkan waktu hingga 15 -20 tahun untuk rekonstruksi Gaza. Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) pun memprediksi dibutuhkan dana hingga Rp643 triliun untuk proses Pembangunan Kembali Gaza.
Pada masa gencatan senjata, Rumah Zakat memiliki serangkaian program untuk mendukung proses pemulihan Gaza. Program tersebut antara lain pembangunan hunian sementara, fasilitas ibadah, Kesehatan, dan pendidikan sementara, serta bantuan ekonomi.
“Pastinya dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk terwujudnya program-program di masa gencatan senjata. Sehingga Rumah Zakat terus membuka peluang kolaborasi dengan semua untuk membantu pemulihan Gaza. Kebutuhan dasar seperti makanan, air, obat-obatan, pakaian, dan logistik lainnya pun akan tetap disalurkan mengingat perekonomian di Gaza masih belum pulih. Masyarakat Gaza kehilangan hartanya di masa peperangan,” jelas Murni.
Di bulan Januari ini, Rumah Zakat akan mengirimkan relawan kemanusiaan untuk mengawal pendistribusian baik dari mesir atau yordan serta bekerjasama dengan NGO lokal di Gaza, sudah memiliki rencana untuk mendistribusikan 20.000 paket hot meal, 500 paket pakaian keluarga, 400 paket food basket, 50 truk air bersih, 400 paket sayur, 400 paket roti, 200 paket nutrisi untuk bayi, 200 paket hygiene kit, 10 unit container shelter, dan 2 unit masjid darurat.
"Insya Allah untuk container shelter mulai dibangun pada pekan ketiga Januari. Sementara masjid darurat pada pekan keempat,” kata Murni.
Sementara itu, Rumah Zakat akan meneruskan gerakan #LoveForPalestine sebagai upaya untuk mendukung kemerdekaan dan perdamaian tercipta di Palestina.
Chief Marketing Officer Rumah Zakat, Didi Sabir menjelaskan ada empat ajakan yang disuarakan melalui gerakan #LoveForPalestine. Pertama adalah tetap berisik di media sosial dengan membagikan konten Palestina dengan menggunakan hashtag #LoveForPalestine dan #FreePalestine.
Kedua melakukan boikot produk yang mendukung aksi genosida. Ketiga ikut aksi damai sebagai dukungan menyuarakan kemerdekaan Palestina. Ketiga, mengirimkan bantuan semampunya untuk membantu masyarakat Palestina mulai dari masa tanggap darurat hingga rekonstruksi nanti. Terakhir, bersama dengan lembaga kemanusiaan lainnya mendorong kolaborasi semua pihak untuk mendirikan pos bersama bantuan.
“Alhamdulillah hingga 16 Januari 2025, Rumah Zakat telah mendistribusi bantuan titipan donator dan mitra kepada 944.000 penerima manfaat di Gaza," kata Didi.
Rumah Zakat berkomitmen untuk terus hadir dalam proses recovery dan rekonstruksi kembali Gaza, untuk itu mohon dukungannya dari berbagai pihak terutama masyarakat.
Baca Juga: SIG Salurkan Bantuan untuk Rumah Ibadah dan Lembaga Sosial di Jawa Timur
"Dukungan dari masyarakat dapat berupa dukungan dari Zakat, Infak, Sedekah atau dana kemanusiaan lainnya," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement