
Mayoritas harga logam mulia termasuk harga emas menutup perdagangan pekan lalu dengan mengalami koreksi dalam perdagangan di Jumat (17/1). Pasar tengah cukup bimbang menghadapi dinamika ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Senin (20/1), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah logam mulia dunia. Hanya dua komoditas yang mencatatkan penguatan dalam perdagangan sesi ini:
- Emas spot: Turun 0,4% ke US$ 2.701,03 per ons.
- Emas Berjangka AS: Melemah tipis 0,1% ke US$ 2.748,70 per ons.
- Perak spot: Turun 2% ke US$ 30,17 per ons.
- Palladium: Naik 1% ke US$ 949,99 per ons.
- Platinum: Menguat 0,9% ke US$ 940,28 per ons.
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger mengatakan harga logam mulia mengalami koreksi menyusul aksi ambil untung yang dilakukan investor jelang pelantikan dari Donald Trump.
Hal ini dilakukan tak hanya karena mewaspadai ketidakpastian ekonomi yang akan datang namun juga merupakan strategi pasar menyusul harga emas emas yang bergerak positif dalam sepekan bahkan sempat kembali menyentuh level tinggi di US$ 2.724,55 per ons. Adapun secara minggu, emas telah mencatatkan kenaikan hingga 0,8%.
“Penurunan hari ini tidak signifikan. Ini lebih merupakan aksi profit taking yang didorong oleh sedikit penguatan dolar AS,” ujar David.
Kini Donald Trump akan menjadi perhatian utama pasar, mengingat kebijakan ekonomi dan geopolitiknya berpotensi memengaruhi daya tarik emas. Dalam kondisi suku bunga rendah, emas yang meski tidak memberikan imbal hasil akan semakin menarik sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian dan inflasi.
Adapun ekspektasi terkait suku bunga saat ini adalah pemangkasan yang akan dilakukan lebih cepat oleh Federal Reserve (The Fed). Data inflasi inti yang lebih rendah dari perkiraan memicu ekspektasi dua kali pemotongan suku bunga sebelum akhir 2025.
Gubernur The Fed, Christopher Waller baru-baru ini juga mengindikasikan peluang pemangkasan lebih lanjut jika data ekonomi terus melemah di AS.
Baca Juga: Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina
“Ketidakpastian terkait kebijakan yang akan diterapkan menjadi salah satu faktor yang mendukung harga emas,” jelas Meger.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement