Dulu Ditolak Investor, Kini ByteDance Membuat Zhang Yiming jadi Orang Terkaya ke-30 di Dunia

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya di bidang teknik dari Universitas Nankai, Zhang Yiming pada tahun 2005, pendiri ByteDance, memulai perjalanan karirnya dengan bergabung di situs web perjalanan Kuxun. Perusahaan ini terhitung kecil, karena Zhang Yiming adalah karyawan kelima di sana.
Hanya dalam waktu satu tahun kemudian, ia menunjukkan keahliannya dan dipromosikan menjadi Direktur Teknis Kuxun. Namun, pada tahun 2008, Zhang justru memutuskan untuk meninggalkan Kuxun dan bergabung dengan Microsoft.
Meski bekerja di perusahaan dengan reputasi besar, lingkungan kerja yang ketat di Microsoft ternyata tidak cocok bagi Zhang. Ia memilih pindah ke perusahaan rintisan Fanfou, yang memberinya lebih banyak kebebasan untuk bereksperimen.
Pada tahun 2009, ketika Kuxun bangkrut dan melakukan penjualan serta pembubaran, Zhang melihat peluang besar. Ia membeli bisnis pencarian real estat milik Kuxun dan mendirikan platform 99fang.com. Hal ini menjadi langkah awal Zhang dalam dunia kewirausahaan.
Namun, Zhang tidak berhenti di 99fang.com. Tiga tahun kemudian, pada 2012, ia meluncurkan sebuah perusahaan teknologi internet yang dibangun dari apartemen kecil di Beijing, dengan nama ByteDance.
Perusahaan ini dengan cepat mendapatkan perhatian, bahkan Forbes memasukkan Zhang dalam Daftar 30 Under 30 China pada tahun 2013.
Meski menerima penolakan dari beberapa investor awal, seperti Sequoia Capital, Zhang akhirnya mendapatkan dukungan finansial dari Susquehanna International Group dan investor Israel-Rusia, Yuri Milner.
Keraguan investor pun terjawab. ByteDance berkembang pesat, dan salah satu produk unggulannya, TikTok, menarik perhatian orang sedunia. Hanya dalam dua tahun setelah peluncurannya, TikTok telah memiliki lebih dari 13 juta pengguna harian.
Pada tahun 2014, Sequoia Capital yang sebelumnya skeptis, menginvestasikan $100 juta ke ByteDance karena tertarik pada perkembangan perusahaan ini. ByteDance pun terus membesar dengan pendanaan sebesar $3 miliar yang diterima pada tahun 2018.
Pada kuartal pertama 2020, ByteDance melaporkan pendapatan sebesar $5,6 miliar. Angka ini merupakan pertumbuhan 130 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Empat tahun setelahnya, pencapaian ByteDance semakin “tak terkendali”.
Di tahun 2024, Sacra memperkirakan pendapatan ByteDance mencapai $146 miliar, tumbuh 30% dari tahun ke tahun. Pendapatan ini berasal dari pasar Tiongkok sebesar $112 miliar (77%) dan pasar internasional, terutama TikTok, $34 miliar (23%).
Uniknya, setelah ByteDance mencapai kesuksesan secara global, Zhang justru memutuskan untuk mundur dari posisinya sebagai CEO pada Mei 2021 dan sebagai ketua pada November 2021.
Baca Juga: Belajar Menggaet Investor dari Melanie Perkins, Pendiri Canva yang Pernah Ditolak Ratusan Kali
Baca Juga: Dulu Ikut Dirikan J&T Express, Kini Star Yuan Ambisius Kembangkan Tomoro Coffee
Meskipun begitu, Zhang Yiming tidak kehilangan haknya untuk menikmati kesuksesan ByteDance. Pada tahun 2023, Zhang Yiming menduduki peringkat sebagai orang terkaya kedua di Tiongkok dan ke-25 di dunia, dengan kekayaan pribadi mencapai $47 miliar. Turun sedikit, menurut Forbes, Zhang menjadi orang terkaya ke-30 di tahun 2025 ini dengan kekayaan $45 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement