Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PHK Setelah Bytedance Akuisisi Saham Tokopedia, 450 Karyawan Bisa Terkena Dampak

PHK Setelah Bytedance Akuisisi Saham Tokopedia, 450 Karyawan Bisa Terkena Dampak Kredit Foto: Tokopedia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bytedance, induk dari aplikasi TikTok, dikabarkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 450 karyawan di bisnis e-commerce Indonesia. Langkah ini diambil setelah perusahaan tersebut mengakuisisi 75% saham Tokopedia.

Jumlah karyawan yang terkena PHK setara dengan sekitar 9% dari total karyawan Bytedance yang berjumlah sekitar 5.000 orang. Menurut beberapa sumber yang mengetahui perihal PHK ini, rencana pemutusan hubungan kerja akan dimulai bulan ini. Namun, jumlah pastinya masih dalam pembahasan dan dapat berubah sesuai dengan kondisi yang berkembang.

Sekretaris perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Ra Kusumo Hadiani, menyatakan bahwa keputusan yang diambil Tokopedia dilakukan melalui tinjauan matang atas efektivitas organisasi.

"Segala keputusan yang diambil oleh PT Tokopedia merupakan hal yang akan ditentukan secara penuh oleh manajemen PT Tokopedia," ujarnya dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia yang dikutip pada Kamis, 13 Juni 2024.

Kusumo Hadiani menambahkan bahwa GoTo meyakini manajemen Tokopedia akan mengambil keputusan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan mempertimbangkan berbagai penilaian. Sementara itu, pengamat digital memperkirakan jumlah karyawan yang terdampak oleh rencana perampingan Bytedance bisa lebih dari 450 orang jika kabar tersebut benar.

Baca Juga: Sudah Tak Punya Kendali Lagi, GOTO Serahkan Keputusan PHK ke Pihak Tokopedia yang Kini Dikuasai TikTok

Direktur Ekonomi Digital dan Ekonomi di Center of Economic and Law Studies, Nailul Huda, mengatakan bahwa akuisisi TikTok Shop dan Tokopedia memicu konsekuensi efisiensi operasional yang berpotensi mengakibatkan pengurangan karyawan.

"Pasalnya, TikTok Shop memiliki divisi yang sama dengan divisi di Tokopedia. Artinya Bytedance memiliki peluang untuk melakukan efisiensi," ujar Huda kepada Bisnis pada Rabu, 12 Juni 2024.

Huda juga menambahkan bahwa proses merger ini kemungkinan tidak akan berhenti pada PHK karyawan saja.

"Bisa jadi ke depan akan ada proses PHK lagi atau penutupan unit usaha yang dirasa menjadi beban perusahaan. Jadi kemungkinan ada langkah kelanjutannya," tambahnya.

Langkah efisiensi ini menunjukkan bahwa Bytedance serius dalam melakukan restrukturisasi setelah akuisisi besar ini, meskipun hal tersebut membawa konsekuensi berat bagi sebagian karyawan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: