
Harga minyak mentah global mengalami penurunan tajam di Selasa (21/1). Kebijakan Donald Trump terkait dengan deklarasi darurat energi nasional memicu kekhawatiran akan peningkatan produksi minyak dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Rabu (22/1), harga minyak mentah Brent tercatat menurun 1,1% atau 86 sen ke US$ 79,29 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) anjlok hingga 2,6% atau US$ 1,99 ke US$ 75,89 per barel.
Baca Juga: Pakar IPB Apresiasi Inovasi Pertamina dalam Mengubah Minyak Jelantah Jadi Bioavtur
Analis Mizuho, Robert Yawger mengatakan bahwa pasar kini dilanda kekhawatiran terkait dengan semakin buruknya stabilitas pasokan dan permintaan minyak global menyusul arah kebijakan dari AS.
Trump baru-baru ini menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan peningkatan produksi minyak domestik. Hal tersebut bisa memperburuk kekhawatiran soal kelebihan pasokan global.
"Yang benar-benar kurang adalah permintaan. Jika kilang tidak membutuhkan bahan bakar tambahan, mereka tidak akan membeli minyak mentah,” kata Robert Yawger.
Aktivitas ekonomi global yang melambat serta transisi energi dalam negara-negara besar termasuk negara importir minyak telah menekan permintaan minyak mentah.
Trump juga menyatakan kemungkinan menghentikan pembelian minyak dari Venezuela. Namun, para analis skeptis bahwa upaya ini akan signifikan terhadap pasar.
Baca Juga: Donald Trump Bersabda, Harga Minyak dan Gas Dunia Langsung Tersungkur
Adapun Administrasi Informasi Energi AS (EIA) memperkirakan harga minyak akan terus turun hingga 2026. Hal ini tidak terlepas dari pertumbuhan produksi minyak global yang kuat dan permintaan yang melambat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement