BSI Salurkan Pembiayaan ke UMKM Capai Rp50,72 Triliun hingga November 2024

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperkuat peran sebagai pilar transformasi ekonomi Indonesia dengan pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Hingga November 2024, pembiayaan UMKM BSI mencapai Rp50,72 triliun tumbuh 19,63% dari total pembiayaan sebesar Rp258,41 triliun. Jumlah nasabah UMKM mencapai 353 ribu orang. Langkah ini mencakup akses permodalan melalui kredit usaha rakyat (KUR) dan pembiayaan UMKM komersial, serta pendampingan untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menegaskan pentingnya pemberdayaan usaha UMKM sebagai salah satu kunci keberhasilan pertumbuhan ekonomi. Sektor ini memegang peran vital dalam menyerap tenaga kerja dan mendukung inklusi ekonomi.
“UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Kami berkomitmen mendorong UMKM untuk naik kelas melalui akses permodalan, pembinaan berkelanjutan, dan inovasi layanan digital,” ujar Hery dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis (22/1/2025).
Baca Juga: Jatah KUR 2025 Naik, BSI Fokus Jaga Pertumbuhan UMKM
Selain itu, BSI bersinergi dengan pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong transformasi ekonomi. Pada peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2024, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyoroti pentingnya stabilitas dan transformasi untuk pertumbuhan yang lebih tinggi, sehingga hal itu menjadi arah setiap kebijakan bank sentral. Salah satunya, kebijakan BI menurunkan BI Rate menjadi 2,75, juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya, bank sentral juga terus menjaga kebijakan untuk meningkatkan likuiditas perbankan agar dapat senantiasa menyalurkan kredit, terutama ke sektor-sektor prioritas yang menyerap banyak tenaga kerja seperti pertanian, perdagangan, retail dan perumahan rakyat, serta UMKM dan ekonomi kreatif.
“Transformasi adalah kunci untuk kita tumbuh lebih tinggi. Bagaimana kita meningkatkan produktivitas, meningkatkan modal, penciptaan lapangan kerja dan juga aspek-aspek efisiensi produk ekonomi. Itulah transformasi. Dan kami melihat, Bapak Presiden dengan visi Asta Cita dan program-program Asta Cita menyasar sinergi, stabilitas dan transformasi menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” ujar Perry.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement