
PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan enam pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Peresmian ini dilakukan bersamaan dengan peluncuran 37 proyek ketenagalistrikan oleh Presiden Prabowo Subianto di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN terus mendukung pemerataan listrik sebagai kebutuhan dasar masyarakat, terutama di wilayah 3T.
“Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Maka dari itu, bersama dengan Pemerintah, kami akan terus mengakselerasi pemerataan listrik sampai wilayah 3T sesuai dengan pengejawantahan sila kelima Pancasila, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ujar Darmawan dalam keterangannya, Jumat (24/1/2025).
Baca Juga: PLN Targetkan Pasang CCUS 19 GW di 2060
Enam pembangkit hijau tersebut terdiri dari PLTS Saur (150 kWp), PLTS Sepangkur Kecil (50 kWp), PLTS Pajangan (25 kWp), PLTS Sapapan (50 kWp), PLTS Sadulang Kecil (50 kWp), serta PLTS Tanamalala di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (189,6 kWp).
Lima dari enam PLTS yang berada di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mampu menghasilkan energi hijau sebesar 22 ribu kWh per tahun. Energi ini cukup untuk melistriki lebih dari 597 rumah di wilayah tersebut dan mengurangi konsumsi BBM genset hingga 6.078 liter setiap tahunnya.
Sementara itu, PLTS Tanamalala di Kepulauan Selayar memiliki kapasitas daya 189,6 kWp dan mampu menghasilkan energi hijau sebesar 197 ribu kWh per tahun. Pembangkit ini dapat melistriki lebih dari 185 rumah, mengurangi penggunaan BBM genset sebesar 29 ribu liter per tahun, serta berkontribusi menurunkan emisi karbon hingga 415 ton per tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement