Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jejak Bisnis Soegiharto Sosrodjojo, Dari Teh Cap Botol Hingga McDonald’s Indonesia

Jejak Bisnis Soegiharto Sosrodjojo, Dari Teh Cap Botol Hingga McDonald’s Indonesia Kredit Foto: Rekso International
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dunia bisnis Indonesia kehilangan sosok besar, Soegiharto Sosrodjojo, pendiri Rekso Group, yang tutup usia pada Jumat, 24 Januari 2025. Soegiharto meninggal di RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta, pada usia 96 tahun.

Di balik namanya, terukir perjalanan panjang membangun imperium bisnis yang melahirkan merek legendaris seperti Teh Sosro, McDonald’s Indonesia, dan PT Gunung Slamat.

Awal Mula di Slawi: Fondasi Keluarga Sosrodjojo

Perjalanan Soegiharto bermula di Slawi, Jawa Tengah, pada 1940-an, ketika keluarganya memproduksi teh seduh bermerek Teh Cap Botol.

Produk ini dikenal karena keunikan rasanya yang dihasilkan dari teh berkualitas tinggi, melati, dan bunga gambir dari perkebunan mereka sendiri.

Usaha keluarga ini tumbuh pesat di wilayah Jawa Tengah hingga akhirnya pada 1960-an, Soegiharto bersama saudara-saudaranya memutuskan hijrah ke Jakarta.

Pindah ke ibu kota bukan tanpa tantangan. Strategi awal seperti menyeduh teh di tempat ramai dan mempromosikannya melalui metode "Cicip Rasa" kurang berhasil.

Namun, sebuah inovasi lahir secara tak sengaja. Soegiharto mencoba membawa teh seduh yang telah disiapkan di kantor ke pasar dalam botol bekas kecap yang telah dibersihkan. Ide ini sukses besar dan menjadi cikal bakal produk teh siap minum pertama di Indonesia.

Lahirnya Tehbotol Sosro

Pada 1969, Tehbotol Sosro resmi diluncurkan. Nama ini diambil dari merek teh sebelumnya, Teh Cap Botol, dan nama keluarga pendiri, Sosrodjojo.

Dengan cepat, produk ini menjadi pionir di pasar teh siap minum, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.

Melihat antusiasme pasar, Soegiharto mendirikan PT Sinar Sosro pada 17 Juli 1974. Pabrik pertamanya dibangun di Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini menjadi fasilitas produksi teh siap minum dalam botol kaca pertama di dunia.

Hingga kini, PT Sinar Sosro memiliki 12 pabrik di berbagai wilayah Indonesia, didukung oleh lebih dari 160 kantor penjualan dan sekitar 8.000 karyawan.

Ekspansi Internasional dan Diversifikasi Produk

Di bawah kepemimpinan Soegiharto, PT Sinar Sosro tidak hanya berkembang di pasar domestik tetapi juga merambah pasar internasional. Produk-produk Sosro seperti Tehbotol, Fruit Tea, TEBS, dan Prim-A telah diekspor ke lebih dari 30 negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Australia.

Inovasi terus dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar. Produk-produk baru seperti Sosro Joy Tea untuk segmen kesehatan, TEBS sebagai teh campuran soda, hingga Happy Jus yang diperkaya vitamin untuk anak-anak, menjadi bagian dari diversifikasi bisnis.

Rekso Group dan McDonald’s Indonesia

Selain teh, Soegiharto memperluas bisnisnya ke sektor makanan cepat saji dengan mendirikan PT Rekso Nasional Food.

Perusahaan ini menjadi pemegang lisensi utama McDonald’s di Indonesia sejak 2004. Hingga saat ini, lebih dari 100 gerai McDonald’s tersebar di berbagai kota di Indonesia, mengokohkan posisi grup sebagai pemain utama di sektor kuliner.

PT Gunung Slamat: Tradisi Teh Berkualitas Tinggi

Pada 1953, Soegiharto bersama keluarganya mendirikan PT Gunung Slamat. Perusahaan ini fokus pada produksi teh tradisional seperti Teh Cap Botol, Teh Cap Poci, dan Teh Celup Sosro.

Dengan bahan baku berkualitas dari perkebunan mereka sendiri di Jawa Tengah, PT Gunung Slamat menjadi salah satu pemain utama di industri teh tradisional Indonesia.

Filosofi "Goodwill" dan Warisan Bisnis

Kesuksesan Soegiharto tidak hanya didasarkan pada inovasi produk, tetapi juga pada filosofi keluarga "Goodwill" yang menekankan nilai-nilai kepercayaan, kualitas, dan keberlanjutan.

Filosofi ini tertanam dalam setiap lini bisnis Rekso Group, menjadikannya simbol keberhasilan bisnis keluarga di Indonesia.

Soegiharto dikenal sebagai sosok yang visioner dan penuh dedikasi. Ia tidak hanya menciptakan produk yang menjadi kebanggaan Indonesia tetapi juga membawa nama Indonesia ke panggung internasional.

Tehbotol Sosro adalah salah satu bukti bahwa inovasi lokal dapat bersaing secara global. 

Jejak Sejarah yang Tak Terlupakan

Hingga akhir hayatnya, Soegiharto telah meninggalkan warisan yang tak tergantikan. Di bawah kepemimpinannya, Rekso Group tumbuh menjadi konglomerasi bisnis yang menguasai pasar teh, makanan cepat saji, dan produk konsumen lainnya di Indonesia.

Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan bisnis, dan seluruh masyarakat yang mengenal dedikasi dan kontribusinya.

Soegiharto Sosrodjojo kini telah tiada, namun jejaknya akan terus hidup melalui inovasi dan bisnis yang telah ia bangun selama puluhan tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: