Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ancaman Trump Ini Bikin Dolar AS Menguat, Redupkan Yen hingga Franc Swiss

Ancaman Trump Ini Bikin Dolar AS Menguat, Redupkan Yen hingga Franc Swiss Kredit Foto: Antara/REUTERS/Leah Millis
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada penutupan perdagangan Selasa (28/1/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (29/1/2025) WIB, dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat setelah Presiden Donald Trump mengguncang pasar dengan ancaman tarif baru.

Rencana tarif baru diumumkan Trump pada Senin lalu sebagai upaya memaksa produsen memindahkan operasinya ke AS. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent yang baru dilantik juga mendorong penerapan tarif universal sebesar 2,5% yang akan meningkat setiap bulan.

Baca Juga: Pengumuman Donald Trump Bikin Harga Emas Melejit

Melansir dari CNBC International, nilai tukar dolar terhadap yen Jepang menjadi 155,52 atau naik 0,6%. Kenaikan tersebut menghentikan penurunan selama tiga sesi berturut-turut.

Sementara nilai tukar dolar terhadap franc Swiss mengalami kenaikan 0,21% mencapai posisi 0,904. Penguatan dolar tersebut terjadi setelah pemerintah AS mengeluarkan sinyal tegas terkait kebijakan tarif baru untuk barang-barang impor seperti chip komputer, farmasi, dan baja.

Steve Englander, analis dari Standard Chartered Bank menilai pengumuman Trump menjadi faktor utama yang menggerakkan dolar. “Komentar Trump tentang tarif berdampak besar pada mata uang. Yen dan franc Swiss sebelumnya menjadi tempat pelarian karena kekhawatiran risiko dari sektor AI, tapi itu mulai memudar,” ucapnya.

Lebih lanjut, mata uang lainnya seperti euro melemah 0,55% ke US$1,0433, dan pound sterling turun 0,45% ke US$1,244. Dolar Kanada juga tergelincir 0,2% menjadi C$1,44 per dolar AS. Namun, peso Meksiko justru menguat signifikan, naik 0,76% menjadi 20,505 per dolar setelah penurunan tajam sehari sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: