Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meroket dalam Sepekan, Langkah Trump Akan Semakin Menguatkan Dolar AS

Meroket dalam Sepekan, Langkah Trump Akan Semakin Menguatkan Dolar AS Kredit Foto: Unsplash/Dmitry Demidko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) menguat pada penutupan perdagangan di Jumat (31/1). Kebijakan Presiden AS, Donald Trump menjadi perhatian investor setelah ia yang resmi memberlakukan tarif baru terhadap impor untuk Kanada, Meksiko dan China.

Dilansir dari CNBC International, Senin (3/2), Indeks dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap mata uang utama dunia lainnya naik 0,31% ke 108,42. Dalam sepekan, indeks ini telah menguat hingga 0,93%.

Baca Juga: Dibongkar Google, Ini Biang Error Nilai Tukar Rupiah ke Dolar AS

Donald Trump baru-baru ini mengejutkan duni dengan memberlakukan tarif impor sebesar 25% untuk Meksiko dan Kanada. Sementara China baru dikenakan tarif impor alias bea masuk hingga 10%.

Kebijakan ini memicu gejolak dalam pasar valas hingga memastikan kekuatan dolar mengingat sebelumnya, dolar telah mendapatkan dukungan berkat suku bunga yang tinggi dalam kisaran 4,25% - 4,50%.

Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell juga menegaskan belum ada rencana pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat, tetapi tetap membuka peluang pelonggaran lebih lanjut di masa depan sesuai dengan perekonomian dari AS.

Adapun dari mancanegara, Bank of Japan (BOJ) menyita perhatian setelah mereka menegaskan bahwa kebijakan moneter longgar masih diperlukan untuk mencapai target inflasi 2%.

Gubernur Kazuo Ueda tampaknya menyoroti cermat perekonomian regional usai keluarnya data inflasi inti dari Tokyo. Data tersebut naik hingga 2,5%, laju tahunan tercepat dalam hampir setahun terakhir.

Bank Sentral Eropa (ECB) di sisi lain baru saja memangkas suku bunga dan membuka kemungkinan pemangkasan lebih lanjut pada Maret 2025. Hal ini dilakukan seiring dengan perlambatan ekonomi di zona euro.

Baca Juga: Kurs Dolar Jadi Rp8.170? BI Kasih Reaksi Begini

Dolar kedepannya berpotensi untuk terus mendapatkan dorongan dari kebijakan proteksionisme yang dilakukan oleh Trump. Ketidakpastian perekonomian global juga bisa semakin meningkatkan daya tarik dolar sebagai aset safe haven.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: