Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ESDM Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2024, Realisasi Investasi hingga Biodiesel Lampaui Target

ESDM Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2024, Realisasi Investasi hingga Biodiesel Lampaui Target Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan

Selain itu, kapasitas terpasang pembangkit nasional pada tahun 2024 mencapai 101 Giga Watt (GW), dengan pembagian pembangkit energi fosil sebesar 86 GW atau 85%, dan pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 15,1 GW atau 15%.

Untuk konsumsi listrik perkapita, pada tahun 2024 target yang dipatok dapat terpenuhi sesuai dengan realisasi, yakni sebesar 1.411 kWh/kapita. Sementara untuk tahun target tahun 2025, dicanangkan konsumsi listrik perkapita sebesar 1.439 kWh/kapita.

"Dari tahun 2019, konsumsi listrik kita naik terus, 1.084 kWh/kapita kemudian 2020 menjadi 1.089 kWh/kapita, kemudian terjadi lonjakan dari 2022 ke 2023 dari 1.173 kWh/kapita ke 1.337 kWh/kapita, kalau tahun 2021 itu terjadi defisit konsumsi listrik kita, karena waktu itu terjadi over supply antara listrik yang ada di PLN dan permintaan, tapi sekarang sudah balance," jelas Menteri ESDM

Optimalkan Energi Bersih

Di sisi lain, Kementerian ESDM juga terus mewujudkan swasembada energi. Pemanfaatan bahan bakar berbasis energi bersih melalui biodiesel terus digenjot. Realisasi produksi biodiesel tahun 2024 melampaui target hingga 116,4%, yakni 13,15 juta kiloliter (KL), dari target 11,3 juta KL, yang dimanfaatkan untuk program B35. Dari angka tersebut terjadi penghematan devisa sebesar USD9,33 miliar atau Rp147,5 triliun, dan menyerap tenaga kerja lebih dari 14 ribu orang (off-farm) dan 1,95 juta orang (on-farm).

Untuk tahun 2025, program mandatori biodiesel ditingkatkan menjadi B40, diproyeksikan penghematan devisa sebesar Rp147,5 triliun, pengurangan emisi mencapai 41,46 juta ton CO2 ekuivalen, penurunan impor solar menjadi 4,6 juta kiloliter, terjadi peningkatan nilai tambah CPO menjadi biodiesel sebesar Rp20,98 triliun.

"Tahun 2017 sebesar 3,42 juta kilo liter (KL), sekarang sudah menjadi 13,15 juta KL dan ini dari B35 di tahun 2023 12,2 juta KL sekarang menjadi 13,15 juta KL. Nah untuk B40 di tahun 2025, kita mencanangkan sekitar 15,6 juta KL untuk biodiesel dan ini menjadi bagian terpenting, karena nanti 2026 kita dorong ke B50, maka Insyaallah kita tidak lagi mengimpor solar, ini bagian dari mendorong kedaulatan energi," pungkas Bahlil.

Pemerintah juga terus menjaga komitmen global atas kepedulian lingkungan. Sepanjang tahun 2024, realisasi penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sektor energi sebesar 147,61 juta ton CO2, melebihi target 142 juta ton CO2 yang ditetapkan. Angka penurunan emisi GRK tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan angka tahun 2024 yang sebesar 127,67 juta ton CO2.

Baca Juga: Perjalanan Panjang Biodiesel Sawit Indonesia dan Manfaat yang Diberikan

Baca Juga: Esensi Biodiesel Terhadap Kesehatan Lingkungan Global

"Ini untuk menuju Net Zero Emission (NZE) sampai tahun 2060, jadi sebenarnya kita sudah ada track. Jadi setiap tahun kita sudah mempunyai target berapa yang akan diturunkan," tutup Bahlil.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: