Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS 'Melawan' China, Pakar Soroti Efek Konflik Terusan Panama

AS 'Melawan' China, Pakar Soroti Efek Konflik Terusan Panama Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Konflik Terusan Panama dinilai tak akan menyebabkan gangguan besar dalam ekosistem logistik maupun perekonomian global. Meski begitu, bukan tidak mungkin ada kepentingan politik dan ekonomi dalam hal tersebut.

Kepala Penelitian Perantara Kapal dan Layanan Pengiriman Banchero Costa, Ralph Leszczynski menyoroti dugaan terkait dengan pengoperasian terusan tersebut dari Amerika Serikat (AS). AS diketahui menunduh bahwa terusan tersebut dikendalikan oleh China. Hal ini tidak terlepas karena adanya sebuah pelabuhan yang dioperasikan oleh Hutchison Ports.

Baca Juga: Ekspansi Bisnis, DMMX Hadirkan Digital Cloud Signages di Gerai Xiaomi Amerika Selatan

Ralph mengatakan bahwa tuduhan tersebut cukup tidak berdasar mengingat bahwa perusahaan terkait mengoperasikan pelabuhan secara komersil dan tanpa adanya kaitan dengan politik.

“Itu selalu dianggap oleh semua pihak yang terlibat sebagai operasi komersial murni, tanpa implikasi atau konsekuensi politik,” kata Ralph Leszczynski, dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Selasa (11/2).

Ia menambahkan bahwa ketegangan seputar terusan tersebut tidak memengaruhi operasi komersial atau tarif pengangkutan meski terusan tersebut merupakan jalur vital untuk pelayaran dan ekosistem logistik bagi Asia dan AS.

Leszczynski mengungkit bahwa ada kepentingan khusus soal Terusan Panama dari AS. AS diketahui merupakan i eksportir terbesar di dunia untuk gas alam cair (LNG) dan gas petroleum cair (LPG). Mereka menggunakan terusan ini untuk banyak pengiriman energinya, bahkan hampir 75% lalu lintas kargo di terusan ini berasal dari atau menuju Amerika Serikat.

“AS ingin memastikan bahwa ekspor LNG dan LPG mereka dapat melewati terusan dengan semulus dan sehemat mungkin," ungkap Leszczynski.

Meski demikian, Leszczynski meragukan bahwa konflik ini akan menimbulkan gejolak ekonomi meski terdapat langkah yang agresif dari AS soal Terusan Panama. Ia juga yakin bahwa operasional logistik yang melewati terusan tersebut tak akan terpengaruh.

Baca Juga: Bukan AS, Warga China Justru Ramai Membeli Properti di Australia

“Saya tidak berpikir ada implikasi komersial yang signifikan dari perusahaan mana yang mengontrol terminal di terusan, apakah itu perusahaan berbasis di Hong Kong atau perusahaan berbasis di AS,” tutur Leszczynski.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: