Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,03%, OJK Ungkap Penopangnya Industri Jasa Keuangan

Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,03%, OJK Ungkap Penopangnya Industri Jasa Keuangan Kredit Foto: Cita Auliana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa perekonomian dan sektor jasa keuangan Indonesia tetap tangguh sepanjang 2024, meski dihadapkan pada berbagai dinamika global dan domestik.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengapresiasi kinerja sektor jasa keuangan yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen di tengah tantangan yang ada.

"Pertumbuhan ekonomi sepanjang 2024 tercatat 5,03 persen dengan indikator kinerja sektor jasa keuangan yang positif dan didukung oleh fondasi permodalan yang solid," ujar Mahendra dalam Pertemuan Industri Jasa Keuangan 2025 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Baca Juga: Perkuat Pengawasan, OJK Terbitkan 9 Aturan untuk Lembaga Jasa Keuangan

Dari sisi intermediasi, perbankan mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp7.827 triliun, tumbuh double digit sebesar 10,39 persen sesuai target. Sementara itu, piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan meningkat 6,92 persen menjadi Rp503,43 triliun.

Di sektor fintech, outstanding pembiayaan pinjaman online melalui skema peer-to-peer lending mencapai Rp77,02 triliun, tumbuh signifikan sebesar 29,14 persen.

Pembiayaan melalui skema Buy Now Pay Later (BNPL) juga mengalami lonjakan. Pembiayaan BNPL oleh perbankan tercatat Rp22,12 triliun, naik 43,76 persen, sedangkan pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan mencapai Rp6,82 triliun, tumbuh 37,6 persen. Di sisi lain, industri pergadaian mencatat pertumbuhan pesat sebesar 66,09 persen dengan total pembiayaan mencapai Rp88,06 triliun.

Baca Juga: Tak Cuma Trump 2.0, OJK Ungkap Deretan Ancaman Bagi Ekonomi RI

Pasar modal Indonesia juga menunjukkan performa positif dengan penghimpunan dana yang melampaui target Rp200 triliun, mencapai Rp259,24 triliun dari 199 penawaran umum. Dari sisi permintaan, jumlah investor pasar modal terus bertumbuh, meningkat enam kali lipat dalam lima tahun terakhir menjadi 14,87 juta investor per akhir Desember 2024.

Mahendra menambahkan bahwa sektor jasa keuangan tetap memiliki likuiditas yang solid dengan solvabilitas yang berada di atas threshold. Perbankan Indonesia mencatat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 26,69 persen, menjadikannya salah satu yang tertinggi di kawasan.

"Kondisi ini tentunya menjadi modal yang lebih kuat bagi sektor jasa keuangan untuk tetap resilien dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian ke depan," pungkas Mahendra.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: