Manfaatkan Program Kemenperin, IKM Tempe Asal Sukabumi Berhasil Tembus Pasar Global

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi CV. Kahla Global Persada, industri kecil dan menengah (IKM) pangan asal Sukabumi yang berhasil menembus pasar global dengan ekspor perdana produk keripik tempe ke Arab Saudi.
CV. Kahla Global Persada merupakan IKM yang memanfaatkan program Kemenperin, seperti program pendampingan, sertifikasi hingga pembukaan akses promosi ke pasar internasional, sehingga berhasil melakukan ekspor.
“Kami memberikan apresiasi kepada CV. Kahla Global Persada yang telah memberikan contoh tentang kegigihan dan kisah sukses pelaku IKM yang mampu terus berkembang, hingga berhasil menembus pasar internasional dan semoga capaian ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Selasa (11/2).
Dirjen IKMA menyampaikan, IKM pangan selama ini memainkan peranan penting sebagai komponen pemberdayaan masyarakat di Indonesia. “Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, terbuka pula peluang produk-produk IKM pangan Indonesia bisa menembus pasar ekspor,” ujarnya.
Reni juga mengungkapkan, agar pelaku IKM bisa semakin berdaya saing global, mereka perlu menyiapkan diri dengan terus meningkatkan kualitas produk, membangun branding, melakukan adaptasi teknologi dan berinovasi, serta membaca tren dan kebutuhan pasar di dalam maupun luar negeri. Apalagi, pemerintah menjadikan IKM sebagai salah satu sektor prioritas dalam memajukan ekonomi nasional.
“Kemenperin melalui Ditjen IKMA terus melakukan pembinaan terhadap IKM pangan dengan berbagai insentif dan program kegiatan yang strategis untuk mendorong pelaku IKM Indonesia semakin unggul, mampu menghadapi persaingan tinggi dan menjadi rantai supply bagi industri besar,” tuturnya.
Di samping itu, Kemenperin berupaya mendukung dan meningkatkan kemampuan IKM pangan dalam memasarkan produk-produk yang berorientasi ekspor sesuai dengan kebutuhan pasar dan kualitas yang diinginkan oleh buyer. “Salah satunya dengan mendorong para pelaku IKM pangan untuk memenuhi kriteria ekspor produk IKM pangan,” tambah Reni.
Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan, Bayu Fajar Nugroho menyebutkan, kinerja ekspor tempe dari Indonesia pada tahun 2023, untuk produk tempe dengan HS 21069097, mencapai angka 720,68 ton dengan nilai USD2,43 juta. Jumlah ini mengalami peningkatan 35,47 persen (y-o-y) dibanding tahun 2022 yang mencapai 533,8 ton dengan nilai USD1,64 juta.
“Indonesia juga mengekspor produk tempe dalam bentuk keripik, namun belum terdapat kode HS khusus untuk produk keripik tempe. Sebagai gambaran, nilai dari ekspor 20 feet produk keripik tempe saat ini adalah sebesar USD16.525,52 atau setara Rp269.514.706,” ungkap Bayu.
Bayu mengungkapkan bahwa CV. Kahla Global Persada merupakan salah satu IKM olahan tempe binaan Ditjen IKMA yang telah mendapatkan fasilitasi bimbingan, pendampingan dan sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) pada tahun 2021 serta fasilitasi restrukturisasi mesin dan peralatan pada tahun 2020 dengan nilai bantuan potongan harga sebesar Rp11.475.000.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement