Kredit Foto: Trend Micro
Amerika Serikat (AS) memperingatakan bahwa negara tak boleh menghadirkan regulasi yang menghambat perkembangan maupun inovasi yang diciptakan oleh industri dari Akal Imitasi (AI).
Wakil Presiden AS, JD Vance memperingatkan bahwa regulasi akal imitasi yang terlalu ketat dapat membahayakan industri yang tengah berkembang pesat. Ia juga menolak moderasi konten online menyebutnya sebagai bentuk sensor otoriter perkembangan dari AI.
Baca Juga: Gak Masalah Perang Dagang, Trump Ancam Hadirkan Kebijakan Tarif untuk Mobil hingga Obat-obatan
"Kami percaya bahwa regulasi berlebihan terhadap sektor akal imitasi bisa membunuh industri yang transformatif ini," ujar Vance, dilansir dari Reuters, Rabu (12/2).
Vance menegaskan bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk mendongkrak industri akal imitasi dengan menjaga domintasi dari AS. Ia memberikan kritikan khusus terkait dengan pendekatan regulasi ketat yang diterapkan Uni Eropa.
Menurutnya, aturan privasi online yang dimiliki oleh negara tersebut menciptakan beban kepatuhan hukum yang mahal bagi perusahaan-perusahaan kecil.
"Kami sangat menolak akal imitasi digunakan sebagai alat sensor otoriter. AI harus bebas dari bias ideologis," tegasnya.
Baca Juga: Selain Euforia DeepSeek, Wall Street Tak Goyah Lawan Gejolak Kebijakan Tarif
Vance menekankan bahwa pemerintahannya akan memastikan persaingan yang adil bagi perusahaan besar maupun kecil dalam sektor dari AI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement