Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ICOPE 2025 Resmi Dibuka, Wamentan Tekankan Keberlanjutan Industri Kelapa Sawit

ICOPE 2025 Resmi Dibuka, Wamentan Tekankan Keberlanjutan Industri Kelapa Sawit Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono secara resmi membuka Konferensi Internasional tentang Kelapa Sawit dan Lingkungan (International Conference on Oil Palm and Environment/ICOPE) ke-7 yang diselenggarakan di Bali pada 12–14 Februari 2025.

Dalam sambutannya, Sudaryono menegaskan bahwa keberlanjutan industri kelapa sawit harus menjadi prioritas utama. Implementasi Sistem Informasi Perkebunan (STDB) dan Sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO) disebut sebagai langkah krusial dalam memastikan praktik perkebunan yang ramah lingkungan dan sesuai dengan standar keberlanjutan global.

"Keberlanjutan industri kelapa sawit tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh pelaku industri. Dengan kolaborasi yang erat, kita dapat memastikan bahwa kelapa sawit Indonesia tetap kompetitif dan sesuai dengan standar lingkungan internasional," ujar Sudaryono, Rabu (12/2/2025).

Baca Juga: Masa Depan Sawit Berkelanjutan Dibahas di ICOPE 2025, Ini Fokus Utamanya!

Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, perusahaan, akademisi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), untuk berperan aktif dalam transformasi industri sawit menuju sistem yang lebih hijau dan berdaya saing di pasar global.

Konferensi ICOPE 2025 mengusung tema “Transformasi Agro-Ekologis Kelapa Sawit: Menuju Pertanian yang Ramah Iklim dan Lingkungan.” Ketua ICOPE 2025, Jean-Pierre Caliman, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk mempertemukan berbagai pihak guna merumuskan solusi berbasis riset ilmiah dalam menghadapi tantangan lingkungan dan iklim dalam industri kelapa sawit.

"ICOPE 2025 menjadi wadah penting bagi akademisi, pemerintah, dan sektor swasta untuk berbagi pengetahuan serta mencari solusi inovatif dalam menciptakan industri kelapa sawit yang lebih berkelanjutan," ujar Caliman.

Baca Juga: BPDP Salurkan Rp526 Miliar untuk Peremajaan Sawit Rakyat di 2025

Ia berharap konferensi ini dapat menghasilkan rekomendasi strategis bagi industri sawit nasional, terutama dalam menjawab tuntutan keberlanjutan dari pasar internasional. Dengan dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan, industri kelapa sawit diharapkan mampu terus berkembang tanpa mengorbankan keseimbangan lingkungan.

Gelaran ICOPE ke-7 menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam menerapkan praktik perkebunan yang bertanggung jawab. Hal ini sekaligus memperkuat posisi kelapa sawit sebagai komoditas andalan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di pasar global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: