Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Airlangga Strategi RI Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global

Menko Airlangga Strategi RI Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global Kredit Foto: Kemenko Perekonomian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri the Global Economic Retreat 2025 pada Rabu (12/02/2025) dalam rangkaian acara the World Governments Summit tanggal 11–13 Februari 2025 di Dubai.

Kegiatan tersebut juga dihadiri para Menteri dari UEA, Bahrain, Turki, Vietnam, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Estonia dan Mesir, selain itu juga para Akademisi dan Ekonom dari IMF, World Bank, OECD dan beberapa Universitas.

Baca Juga: Bertemu Menteri Ekonomi PEA, Menko Airlangga Bahas Sejumlah Kerja Sama Ini

Dalam pembahasan tantangan ekonomi global, Menko Airlangga menyampaikan optimalisasi kontribusi Bonus Demografi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 75 juta Generasi Z yang menjadi kunci bagi pemanfaatan Bonus Demografi. Waktu yang tersedia bagi pemerintah hanya sekitar satu dekade untuk mengoptimalkan potensi ini,” ungkap Menko Airlangga, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Kamis (13/2).

Menko Airlangga juga menekankan bahwa berbagai kebijakan telah dirancang untuk memastikan keberlanjutan ekonomi, termasuk investasi pada sektor pendidikan, kesejahteraan, kesehatan dan jaminan sosial, sebagai langkah antisipatif terhadap populasi yang menua.

Menyoroti kebijakan proteksi di Eropa, Menko Airlangga menegaskan bahwa regulasi seperti European Union Deforestation Regulation (EUDR) bukanlah fenomena baru. 

Sejak abad ke-16, Eropa telah mengimpor berbagai komoditas dari Indonesia, termasuk minyak kelapa sawit. Namun, regulasi yang semakin ketat saat ini mencerminkan perubahan tuntutan masyarakat Eropa terhadap standar lingkungan dan ketenagakerjaan.

“Kemenangan Indonesia di WTO atas kasus gugatan terhadap Eropa terkait CPO akan berdampak pada aturan EUDR. Aturan tersebut merupakan sikap setengah hati negara Barat terhadap produk sawit Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: