Bersama Masyarakat, MIND ID Sukses Kelola Limbah Jadi Produk Multiguna

BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, terus memperkuat komitmennya dalam pengelolaan limbah secara berkelanjutan. Tak hanya mengandalkan inovasi teknologi, MIND ID juga melibatkan komunitas dalam proses ini, sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat sekitar operasional.
Upaya ini sejalan selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus juga berkontribusi pada penciptaan Creating Shared Value (CSV), di mana masyarakat mendapatkan peluang ekonomi dari pengelolaan limbah industri.
Baca Juga: MIND ID Ubah Limbah Plastik Jadi Solusi Hijau untuk Pertambangan
Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, menegaskan bahwa bersama seluruh Anggota Grup MIND ID mulai dari PT Aneka Tambang Tbk,
PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum, PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk memastikan setiap bidang dalam pengelolaan sumber daya mineral dilakukan secara berkelanjutan.
Pengelolaan limbah juga dilakukan sesuai standar yang berlaku, dengan mengutamakan praktik kolaborasi bersama komunitas masyarakat.
"Bagi kami, limbah merupakan sebuah input yang juga dapat ditingkatkan nilai tambahnya. Oleh karenanya kami proaktif menggandeng masyarakat agar peningkatan nilai tambahnya dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Heri memaparkan salah satu inisiatif yang dijalankan adalah dari Bukit Asam Tbk yang memberikan bantuan mesin pemusnah sampah berkapasitas 50-60 ton per hari kepada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Kancil di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Mesin ini sangat membantu pengelolaan sampah di TPA seluas 28,5 hektare tersebut, yang setiap harinya menerima sekitar 70 ton sampah.
Dampaknya tidak hanya pada pengurangan timbunan sampah, tetapi juga meningkatkan kualitas lingkungan bagi masyarakat sekitar.
INALUM, sebagai produsen aluminium terbesar di Indonesia, juga berhasil mengolah limbah bauksitnya untuk menjadi bahan bangunan bagi fasilitas publik.
Bahkan masyarakat sekitar operasional INALUM sekarang dapat memanfaatkan produk daur ulang bauksit untuk berbagai kebutuhan termasuk renovasi sekolah desa.
Sementara itu, PT Freeport Indonesia sukses mengelola limbah konstruksi dari pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur, melalui Pusat Transformasi Bersama (PTB).
Inisiatif ini tidak hanya mengurangi dampak limbah industri, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
Limbah konstruksi pembangunan smelter seperti besi, kayu, dan material lainnya dimanfaatkan dan diolah oleh masyarakat melalui proses upcycling menjadi produk mebel.
Terakhir, PT Vale Indonesia Tbk berhasil mengolah limbah operasional secara efisien dengan mengusung konsep Zero Waste to Landfill 2050.
Salah satu programnya adalah Vale mengolah slag menjadi paving block untuk infrastruktur publik, membantu menjaga keseimbangan lingkungan dan mengurangi dampak negatif limbah.
Heri menekankan perseroan yakin bahwa pengelolaan limbah dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengelolaan lingkungan dan sosial yang lebih baik.
Baca Juga: Dukung Pariwisata Berkelanjutan, Xurya Berkolaborasi Hadirkan Energi Hijau di Labuan Bajo.
"Upaya pengelolaan limbah yang dilakukan oleh seluruh anak usaha MIND ID akan terus berlanjut dan dikembangkan sehingga ke depannya lebih banyak dampak nyata yang dapat dirasakan masyarakat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement