Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PTPN III dan SGN Aktifkan Kembali Pabrik Gula untuk Wujudkan Swasembada Nasional

PTPN III dan SGN Aktifkan Kembali Pabrik Gula untuk Wujudkan Swasembada Nasional Kredit Foto: PTPN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak usahanya, PT Sinergi Gula Nusatara (SGN), akan mengaktifkan kembali sejumlah pabrik gula (PG) dorman dalam upaya meningkatkan produksi gula nasional dan mengurangi ketergantungan impor. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula konsumsi.

Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, menyatakan bahwa pada musim giling 2025, pabrik gula pertama yang akan kembali dioperasikan adalah PG Bone di Sulawesi. Sejumlah persiapan telah dilakukan, mulai dari penataan sumber daya manusia, kesiapan fasilitas pabrik, hingga koordinasi bahan baku dengan PG Camming.

"Untuk tahun 2026, PG Sei Semayang akan diaktifkan kembali. Kami akan terus memonitor dan mengevaluasi pelaksanaannya," ujar Ghani, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Baca Juga: Produksi Tembus 851 Ribu Ton, PTPN Group Ubah Peta Industri Gula

Ia menuturkan jika reaktivasi pabrik gula ini tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga membuka lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan petani tebu, serta memperkuat sektor agribisnis lokal. Setiap pabrik yang diaktifkan kembali akan dilengkapi dengan modernisasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing industri gula nasional.

“Kami telah menyusun roadmap reaktivasi pabrik gula secara bertahap dengan investasi dan kerja sama berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan program ini,” tambah Ghani.

Sementara itu, Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, menambahkan bahwa setelah PG Bone dan PG Sei Semayang, rencana selanjutnya adalah mengaktifkan PG Tasikmadu pada 2027 dan PG Pangka pada 2028. 

Baca Juga: PTPN Group Percepat Swasembada Pangan Lewat Kemitraan Petani Tebu

Menurutnya, program intensifikasi dan perluasan lahan tebu juga menjadi fokus utama melalui 2.150 satgas pendamping petani tebu, program perbaikan ratoon tebu rakyat untuk meningkatkan produktivitas, penyediaan benih unggul dengan komposisi proporsional, dan digitalisasi ekosistem tebu dengan aplikasi ETERA berbasis Android. 

PT SGN juga bekerja sama dengan kementerian terkait untuk membuka akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus kluster petani tebu tanpa batasan plafon, yang akan mempermudah petani dalam mendapatkan modal usaha.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: