Kredit Foto: Kadin
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) terus mendorong pelestarian warisan budaya melalui penyelenggaraan Mangkunegaran High Tea & Royal Dinner: Cap Go Meh di Pura Mangkunegaran, Surakarta.
Acara yang digelar di Pracima Tuin dan Pendhapa Ageng ini memadukan budaya Tionghoa dan Jawa dalam sebuah pengalaman perjamuan eksklusif, menampilkan pertunjukan seni tradisional hingga hidangan khas Mangkunegaran.
"Acara ini dirancang untuk merayakan Cap Go Meh sebagai simbol keberagaman dan kebersamaan, sekaligus menghidupkan kembali nilai-nilai budaya dalam suasana intim khas Mangkunegaran," ujar K.P.H. Benny Irawandalam sambutannya.
Baca Juga: KADIN DKI Jakarta Gelar Indonesia & Japan Thematic Business Networking Event
Mangkunegaran High Tea menghadirkan pengalaman menikmati sore di Pracima Tuin dengan nuansa perjamuan teh khas budaya Tionghoa. Berbagai pertunjukan seni pun digelar, termasuk pementasan wayang oleh dalang cilik yang mencerminkan perpaduan harmoni antara budaya Jawa dan Tionghoa.
Pada malam harinya, Royal Dinner Cap Go Meh di Pendhapa Ageng menghadirkan jamuan makan malam khas Mangkunegaran yang menyuguhkan hidangan autentik dari Pracimasana, lengkap dengan tarian klasik, musik, dan seni tradisional Mangkunegaran sebagai representasi warisan budaya yang tetap lestari.
"Mari jadikan malam ini sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan, memperkuat semangat kerja keras, serta menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam setiap langkah kita," imbuh Benny.
Mangkunegaran High Tea dan Royal Dinner Cap Go Meh menjadi wadah silaturahmi antara Mangkunegaran dan masyarakat Tionghoa, sekaligus bentuk nyata pelestarian dan pengembangan budaya.
"Dengan melestarikan masa lalu, akan memperkuat masa kini untuk membangun masa depan," kata Benny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement