
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memproyeksikan Bank Indonesia akan memangkas suku bunga acuan (BI rate) dipangkas sebanyak 25 basis poin (bps) ke 5,5% pada Rapat Dewan Gubernur Februari 2025.
Saat ini, suku bunga acuan BI-Rate masih berada di level 5,75%, dengan Deposit Facility sebesar 5,00%, dan Lending Facility di 6,50%.
Chief Economist BRI, Anton Hendranata mengatakan bahwa peluang pemangkasan suku bunga BI cukup besar karena kondisi rupiah masih dalam keadaan stabil.
"Rasanya hari ini dengan kondisi Rupiah kelihatannya nggak ada yang mengkhawatirkan, ada peluang saya kira BI menurunkan suku bunganya lagi 25 bps," kata Anton di hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Baca Juga: Bos Bank Mandiri Proyeksikan Penurunan BI Rate Masih Berlanjut di 2025
Ia mengatakan, pemangkasan BI Rate tentu akan berdampak kepada kualitas kredit perbankan.
"Dengan kata lain, kalau suku bunga acuan akan turun lebih agresif, suku bunga deposito akan turun, lending rate akan turun, kalau lending rate turun maka kualitas kredit akan membaik," tutur Anton.
Ia menilai, penyaluran kredit yang baik mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga perlu menjaga kualitas kredit.
"Kalau itu terjadi berarti kan perekonomian akan tumbuh dengan baik, bank juga ekspansi kreditnya juga akan lebih leluasa dalam hal ini," imbuh Anton.
Baca Juga: Kurang Greget, Pemangkasan BI Rate Belum Efektif Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Anton menambahkan, jika suku bunga terlalu tinggi, kualitas kredit bisa terpengaruh. Hal ini terjadi karena debitur akan kesulitan membayar cicilan yang tinggi, sehingga meningkatkan potensi kredit macet.
"Karena debitur membayar mahal, sehingga kemampuan dia membayar itu relatif terbatas, ya ujung-ujungnya nanti kemungkinan kredit macet dalam hal ini," ujar Anton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement