Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonom Proyeksi BI Rate Turun, Sejalan dengan Stimulus Fiskal Pemerintah

Ekonom Proyeksi BI Rate Turun, Sejalan dengan Stimulus Fiskal Pemerintah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom memproyeksikan suku bunga acuan Bank Indonesia berpotensi turun Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar Selasa (17/9).

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, menilai peluang pemangkasan terbuka setelah pemerintah memperkuat kebijakan fiskal dengan meluncurkan paket stimulus ekonomi hingga akhir 2025.

"Untuk mendorong sisi demand jadi artinya kalau kebijakan monetar juga melihat permasalahan tersebut mestinya juga mengarah kepada penurunan pemangkasan tingkat suku bunga," kata Faisal kepada Warta Ekonomi, Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Baca Juga: Keputusan BI Turunkan BI Rate Dinilai Tepat untuk Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Ia menilai, sinkronisasi antara kebijakan fiskal dan moneter menjadi kunci penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, BI selama ini konsisten mendukung program pemerintah dalam morong pertumbuhan ekonomi tanpa mengabaikan independensinya

"Sehingga antara kebijakan fiskal dengan kebijakan monetar ini sejalan, sinkron dan saya yakin juga BI selama ini kan selalu mendukung juga program-program pemerintah," tuturnya. 

Meski begitu, Faisal mengingatkan bahwa BI tetap harus memperhitungkan aspek stabilitas, termasuk risiko inflasi dan pergerakan nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun ke 3% pada 2026, Bos BI Bongkar Dampaknya Buat RI

Lebih lanjut, ia menyoroti langkah BI yang telah memangkas total BI Rate 125 basis poin (bps) sepanjang tahun 2025, dari Januari hingga Agustus 2025.

"Penurunan tingkat suku bunga ke depan itu sangat dimungkinkan apalagi juga kebijakan fiskalnya juga barusan ada gebrakan baru dengan pengelontoran berbagai macam jenis stimulus," urainya.

Kendati demikian, Faisal mengatakan bahwa BI juga harus menyeimbangkan dua hal utama yakni mendorong pertumbuhan dan permintaan domestik, serta menjaga stabilitas ekonomi di sisi lain.

"Nah itu harus ada, tetap harus ada kesimbangan itu jadi yang jelas dari kebijakan suku bunga yang jelas tidak dinaikkan tapi kalau sejalan tadi diturunkan," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: