
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat kemampuan dan pengetahuan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di sektor fesyen untuk tembus ke pasar global potensial.
Hal tersebut dilakukan Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) dengan menggelar Webinar Pemasaran Digital dan Manajemen Usaha IKM pada Jumat (14/2/2025) lalu.
Baca Juga: M. Fankar Umran Raih The Best CEO 2024, Askrindo Semakin Kuatkan Posisi di Industri
Direktur IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan, Budi Setiawan memaparkan, pelaku IKM dapat segera memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran untuk meraup peningkatan penjualan dan pasar yang lebih luas sebagai batu loncatan untuk mengembangkan bisnis di masa mendatang.
“Karena di momen inilah belanja konsumen meningkat, selain bahan makanan, ada keperluan ibadah seperti baju muslim dan perangkat shalat. Masyarakat juga cenderung belanja untuk keluarga, tidak hanya keperluan diri sendiri,” tuturnya, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Rabu (19/2).
Membahas tentang strategi membangun brand fashion dari nol hingga omset miliaran dengan modal sendiri tanpa pinjaman, serta memberikan dampak sosial ke masyarakat, webinar tersebut menghadirkan narasumber dari IKM Bigissimo dan akademisi dari Universitas Prasetiya Mulya.
Danny Aprilla Eka Rahmawati sebagai pemilik jenama fesyen Bigissimo yang merupakan salah satu IKM binaan Ditjen IKMA, menekankan pentingnya pelaku IKM untuk terus berinovasi melihat peluang dan selera pasar, dan membangun keunikan bisnisnya sendiri. Bigissimo merupakan salah satu jenama yang menghadirkan produk fesyen plus size pertama di Indonesia.
“Fesyen adalah bisnis yang bisa dilakukan oleh semua orang, oleh sebab itu harus punya keunikan sendiri. IKM harus rajin riset dan eksplorasi mencari peluang produk dan potensi pasar yang bisa dituju,” ujar Danny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement